Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Induk Mbah Google Capai Valuasi US$1 T, Facebook Siap Nyusul

Induk Mbah Google Capai Valuasi US$1 T, Facebook Siap Nyusul Kredit Foto: Unsplash/Rajeshwar Bachu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan induk Google, Alphabet Inc sekarang adalah perusahaan AS keempat yang mencapai nilai valuasi US$1 triliun dilansir dari The Verge, Jumat (17/1/2020). Alphabet mencapai angka ini tepat sebelum pasar tutup pada Kamis, mengakhiri perdagangan hari ini di US$1,451.70 per saham, naik 0,87 persen.

CEO Google Sundar Pichai mengambil alih sebagai CEO Alphabet pada Desember, setelah pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin melepaskan kendali atas Alphabet. Sudah beberapa tahun di perusahaan terjadi gelombang yang mencakup tuduhan pelanggaran seksual oleh eksekutif dan 20.000 orang karyawan Google walkout.

Alphabet dijadwalkan melaporkan pendapatan kuartal keempat pada 3 Februari, dan analis Wall Street memperkirakan laporan pendapatan sebesar US$46,9 miliar, yang mengalami kenaikan dari tahun ke tahun hampir 20 persen.

Baca Juga: Enggak Bisa Lagi Pakai Google, Huawei Mesti Rogoh Kocek Rp354 Miliar

Baca Juga: Terlibat Banyak Skandal, Harta Bos Facebook Terpantau Melonjak Sepanjang 2019

Apple adalah perusahaan AS pertama yang mencapai batas US$1 triliun pada 2018, diikuti kemudian tahun itu oleh Amazon (yang sejak itu turun di bawah angka itu), dan Microsoft mencapai angka US$1 triliun pada April 2019.

Perusahaan pertama yang mencapai US$1 triliun dari valuasi (secara singkat) adalah PetroChina pada 2007. Dan akhir tahun lalu, Saudi Aramco menjadi perusahaan US$2 triliun pertama, tak lama setelah debutnya di Bursa Efek Riyadh pada Desember.

Perusahaan triliun dolar masih di antara perusahaan paling menguntungkan di dunia tahun lalu, menurut Fortune, adalah Saudi Aramco di bagian atas daftar, Apple kedua, dan Alphabet ke-7.

Perusahaan berikutnya yang diperkirakan akan mencapai nilai valuasi US$1 triliun adalah Facebook, yang pada bel penutupan Kamis, berada di sekitar US$620 miliar.

Baca Juga: Meningkat 21 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 3,5 Juta Penumpang Hingga Februari 2024

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: