Kembangkan Truk Bertenaga Sel Bahan Bakar, Honda-Isuzu Teken Kerja Sama

Warta Ekonomi, Jakarta -

Honda Motor dan Isuzu Motors sepakat melakukan penelitian bersama pada kendaraan truk besar (heavy duty truck) bertenaga sel bahan bakar (fuel cell). Perjanjian untuk mempromosikan sel bahan bakar sebagai powertrain ditandatangani ketika stasiun hidrogen masih terbatas di Jepang.

Melansir Japan Times, Kamis (16/1/2020), dua pabrikan mobil raksasa Jepang ini berencana membuat model prototipe dalam dua tahun dan melakukan uji kendaraan.

Isuzu berupaya menambah jajaran truknya untuk memenuhi permintaan akan kendaraan otonom dan rendah emisi. Sementara Honda sedang memperluas penerapan teknologi sel bahan bakarnya di luar penggunaan untuk kendaraan penumpang. Sebelumnya Honda telah membuat mobil sel bahan bakar Clarity.

Baca Juga: Fantastis! Honda Brio Cetak Rekor Penjualan di 2019

Kendaraan sel bahan bakar dipandang sebagai salah satu mobil ramah lingkungan yang paling menjanjikan. Karena kendaraan ini menggunakan listrik yang dihasilkan dari reaksi kimia hidrogen dan oksigen, serta hanya mengeluarkan air.

Kendaraan yang dilengkapi sistem sel bahan bakar beroperasi sambil menghasilkan listrik. Kendaraan ini juga dapat menempuh jarak yang jauh. Sistem seperti ini diyakini cocok untuk truk-truk besar yang digunakan terutama untuk transportasi antar-kota.

"Penggunaan truk sel bahan bakar dan energi hidrogen dapat berkontribusi bagi kemakmuran masa depan industri logistik dan semua industri lain di masyarakat. Menjadi awal realisasi peradaban hidrogen," kata Honda dan Isuzu.

Baca Juga: Kembangkan Taksi Terbang, Toyota Buang Duit Nyaris Rp5 T

Toyota Motor Corp juga mempromosikan teknologi generasi berikutnya. Tujuannya untuk meningkatkan penjualan kendaraan sel bahan bakar global menjadi 30.000 unit setahun setelah 2020. Toyota sudah memiliki Mirai, mobil sel bahan bakar pertama yang diproduksi secara massal di dunia pada 2014.

Tahun lalu, Toyota mengatakan akan memasok teknologi sel bahan bakarnya ke Beijing Automotive Group Co dalam upaya memperluas bisnis di China, pasar mobil terbesar di dunia.