Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

16 Tim PUBG dan 8 Tim Dota Berebut Tiket Grand Final ke Manila

16 Tim PUBG dan 8 Tim Dota Berebut Tiket Grand Final ke Manila Kredit Foto: Agus Aryanto
Warta Ekonomi, Jakarta -

Babak Final Indonesia pada Asia Pacific Predator League 2020 telah dimulai. Pertarungan 16 tim PUBG dan 8 tim DOTA 2 terbaik Indonesia yang berlangsung (17-19/1/2020) di Grand Atrium Mall Kota Kasablanka Jakarta itu dipastikan berlangsung seru dan menarik.

Tim yang bertarung dalam laga final merupakan hasil dari tahap kualifikasi Asia Pacific Predator League 2020 yang telah dimulai sejak Oktober 2019. Finalis Indonesia Predator League 2020 akan memperebutkan national prizepool sebesar Rp200.000.000. Pemenang dari masing-masing game tersebut akan mewakili Indonesia di babak Grand Final se-Asia Pasifik di Manila, Filipina pada Februari 2020. 

Baca Juga: Ajang Piala Presiden E-Sports 2020, Mampukah Atlet Indonesia Jadi Juara?

Predator League 2020 sendiri terbukti telah menjadi game changer bagi dinamika industri e-sports nasional. Predator League sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017 telah menjadi turnamen yang bergengsi dan berkualitas di dunia e-sports Indonesia. 

Berkat terobosan dan inovasi yang dilakukan dengan pemanfaatan teknologi digital di tahun ini melalui online qualifier memungkinkan makin banyak gamer yang dapat berpartisipasi dalam upaya menjadi wakil Indonesia di sebuah ajang internasional.

Salah satu game changer yang dilakukan Acer di acara Predator League 2020 tahun ini adalah dengan memfasilitasi beasiswa belajar bagi para pemenang Indonesia peringkat 1 sampai dengan 4. Predator League diharapkan tidak saja menjadi platform gamers bisa berlaga dalam jenjang profesional e-sports skala internasional, tapi bermain games pun juga dapat membuka jalan pilihan profesi untuk persiapan masa depan mereka yang lebih baik.

Rob Clinton Kardinal selaku Ketua Umum Asosiasi Video Game Indonesia (AVGI) mengatakan, melalui milestone yang dibangun sejak tiga tahun lalu dan berlanjut hingga hari ini menunjukkan wujud komitmen Acer dalam menjadikan Predator League sebagai bagian dari ekosistem pencarian talenta muda di e-sports.

"Ini tentunya seiring dengan misi AVGI untuk mendorong game sebagai generator ekosistem e-sports yang lebih sehat, seimbang, dan positif," ujar Rob.

Herbet Ang, Presiden Direktur Acer Indonesia menambahkan, Predator League 2020 merupakan bentuk pembuktian konsistensi Acer dalam mendukung dan menjadi akselerator ekosistem industri gaming nasional. Di tahun ketiga ini, Predator League 2020 hadir dengan beragam inovasi terbaiknya sehingga Predator League menjadi sebuah turnamen e-sports yang secara end-to-end makin melibatkan semua pihak dalam ekosistem.

"Kami tidak hanya memfasilitasi gamers untuk berprestasi di dunia e-sports, tetapi juga dalam persiapan karir profesional mereka melalui jalur pendidikan," kata Herbet.

Menurut Herbet, pemanfaatkan teknologi melalui online qualifier berhasil meningkatkan jumlah peserta lebih dari 20% dibandingkan dengan Indonesia Predator League tahun sebelumnya. Bahkan, di antaranya merupakan pemain dari kota terjauh seperti Meulaboh dan Jayapura.

Selain menciptakan produk dengan teknologi tercanggih melalui lini gaming Predator, tiga tahun belakangan ini Acer juga secara konsisten menggelar Predator League, turnamen gaming berskala internasional. Tahun ini, Predator League 2020 diikuti oleh 17 negara, yakni Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Taiwan, Filipina, Singapore, Hong Kong, Macau, India, Australia, Korea, Sri Lanka, Jepang, Myanmar, Bangladesh, dan Mongolia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: