Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dear KPK, Harun Itu Sudah Status DPO Belum Ya?

Dear KPK, Harun Itu Sudah Status DPO Belum Ya? Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Politikus Partai Demokrat, Jansen Sitindaon mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera menetapkan status Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap mantan Caleg PDIP, Harun Masiku. Seperti diketahui, sampai hari KPK belum berhasil menangkap Harun Masiku yang disebut sudah berada di Singapura.

 

"Harun Masiku ini sudah status DPO belum ya? Tolong disegerakan @KPK_RI," ujar Jansen melalui akun Twitternya @jansen_jsp, Minggu (19/1/2020).

 

Jansen melanjutkan penetapan status DPO ini penting agar masyarakat bisa ikut berperan mencari Harun Masiku. "Biar kami rakyat punya "legal standing" ikut mencarinya. Karena terlihat negara sudah kalah! Sesuai Perkap 14/2012 dan Perkaba 3/2014 tulis nomor penyidiknya agar yang menemukan bisa menghubungi dan serahkan ke sana," terangnya.

 

Baca Juga: Soal Harun Masiku, Demokrat Singgung Negeri Mafia

 

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri menegaskan bahwa pelaku korupsi yang kabur keluar negeri pasti akan kembali ke Indonesia nantinya untuk menyerahkan diri. Hal ini menanggapi Harun Masiku, mantan Caleg PDIP yang sudah ditetapkan tersangka yang hingga ini masih belum diketahui keberadaannya.

 

Penegasan itu dikatakan Firli, sebab dirinya belajar dari pengalamannya saat menjadi Deputi Penindakan di lembaga antikorupsi itu. "Sebagaimana pengalaman selama ini yang kami alami, saya kan juga pernah menjadi deputi di KPK setahun empat bulan dua belas hari ada yang kabur ke luar negeri itu pasti balik," ujar Firli dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (17/1/2020).

 

Baca Juga: Masih Buron, Harun Masiku Balik Enggak Nih ke Indonesia?

 

Kembalinya pelaku korupsi ke Indonesia, lanjut Firli, karena pelaku korupsi tidak seberani pelaku pembunuhan ataupun teroris yang siap tinggal dimanapun sekalipun di hutan. 

 

"Karena apa? Karena pelaku koruptor berbeda dengan pelaku pembunuhan yang siap tidur di hutan, beda juga dengan pelaku teror tapi kalau korupsi berapapun uang yang ia bawa pasti akan kembali ke Indonesia," jelasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: