Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tingkat Keterisian Penumpang SIA Group Capai 87,6%

Tingkat Keterisian Penumpang SIA Group Capai 87,6% Kredit Foto: Singaporean.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Maskapai Singapore Airlines Group (SIA) merilis pengoperasian penerbangan edisi Desember 2019 dengan tingkat keterisian penumpang mencapai 87,6%. Angka itu meningkat meningkat sebesar 2 poin persentase dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.

Tingkat keterisian penumpang SIA meningkat pada seluruh rute, kecuali wilayah Pasifik Barat Daya. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya permintaan penumpang selama puncak akhir tahun untuk sebagian besar rute.

Baca Juga: Singapore Airlines-BCA Gelar Travel Fair, Yuk Cek Promonya

Pada periode yang sama, jumlah penumpang yang diangkut oleh SIA Group meningkat sebesar 7,9% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Capaian ini melampaui pertumbuhan kapasitas yang diukur dalam jumlah kursi yang tersedia per kilometer yang meningkat sebesar 4,8%.

Jumlah penumpang yang diangkut oleh SilkAir menurun sebesar 7,6% seiring dengan penurunan kapasitas sebesar 13,2%. Hal ini menyebabkan pertumbuhan sebesar 5,1 poin persentase pada tingkat keterisian penumpang menjadi 84,3%.

"Penurunan kapasitas ini disebabkan sebelas rute SilkAir dialihkan kepada Scoot. Sementara itu, pertumbuhan kapasitas yang kuat pada rute-rute di wilayah Australia diimbangi oleh pertumbuhan lalu lintas udara," seperti dikutip Warta Ekonomi, Senin (20/1/2020).

Di sisi lain, tingkat keterisian penumpang Scoot meningkat sebesar 3,2 poin persentase menjadi 88,7%, jumlah penumpang yang diangkut juga tumbuh sebesar 10,1%. Hal ini berbanding dengan peningkatan kapasitas sebesar 6,1%.

"Peningkatan kinerja Scoot di wilayah Asia Tenggara serta berbagai kegiatan promosi di wilayah Asia Utara telah meningkatkan tingkat keterisian penumpang di wilayah Asia Timur. Wilayah Asia Barat mencatat adanya peningkatan permintaan, sementara wilayah-wilayah lainnya diuntungkan dengan adanya lalu lintas penghubung yang lebih kuat," seperti dikutip dari informasi tertulis.

Sementara itu, tingkat keterisian kargo (CLF) menurun sebesar 4,2 poin persentase, yang disebabkan oleh penurunan lalu lintas kargo sebesar 9,9% atau melebihi pertumbuhan kapasitas sebesar 3,6%. Tingkat keterisian kargo di seluruh wilayah rute mengalami penurunan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: