Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Google Maps, Huawei Gandeng Perusahaan Belanda untuk Fitur Navigasi

Bukan Google Maps, Huawei Gandeng Perusahaan Belanda untuk Fitur Navigasi Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Jakarta -

Perusahaan navigasi dan pemetaan digital asal Belanda, TomTom mengatakan telah menjalin kesepakatan dengan Huawei Technologies China untuk penggunaan peta dan layanannya di aplikasi smartphone, dilansir dari Reuters, Jumat (17/1/2020).

Huawei terpaksa mengembangkan sistem operasinya sendiri untuk smartphone, setelah secara efektif masuk daftar hitam pemerintahan Presiden AS Donald Trump tahun lalu karena khawatir akan keamanan nasional.

Blacklist tersebut melarang Huawei menggunakan sistem operasi Android resmi Google bersama dengan aplikasi yang banyak digunakan, seperti Google Maps, di ponsel baru.

Baca Juga: Enggak Bisa Lagi Pakai Google, Huawei Mesti Rogoh Kocek Rp354 Miliar

Baca Juga: Penerus Tahta Huawei VS Kanada Terus Jalan, Kali Ini Siapa Unggul?

Kesepakatan dengan TomTom berarti Huawei sekarang dapat menggunakan peta, informasi lalu lintas, dan perangkat lunak navigasi perusahaan Belanda untuk mengembangkan aplikasi untuk smartphone-nya.

Juru bicara TomTom Remco Meerstra mengatakan, kesepakatan telah ditutup beberapa waktu lalu, tetapi belum diumumkan kepada publik oleh perusahaan.

Meerstra menolak untuk memberikan perincian lebih lanjut dari perjanjian tersebut.

TomTom, yang beralih dari menjual perangkat ke menawarkan layanan perangkat lunak, menjual divisi telematika ke Bridgestone Jepang tahun lalu untuk fokus pada bisnis terkait peta digital.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: