Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

SiCepat Ekspres Sudah Untung Tahun Ke Tiga, Ini Strateginya

SiCepat Ekspres Sudah Untung Tahun Ke Tiga, Ini Strateginya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sejalan dengan meningkatnya kinerja SiCepat Ekspres, perusahaan penyedia jasa ekspedisi pada tahun lalu, pada 2020 ini perusahaan akan melakukan strategi bisnis diantaranya ekspansi dengan menambah jumlah gerai menjadi 1.000 gerai dengan menargetkan bisa mengirimkan 1 juta paket dan meningkatkan sisten IT. Hal ini diungkapkan oleh Wiwin Dewi Herawati, Chief Marketing Officer SiCepat. 

Menurut Wiwin,  pertumbuhhan bisnis SiCepat  hingga akhir 2019 sangat mengembirakan, di mana pihaknya bisa mengirimkan barang 500.000 sampai 800.000 paket per hari atau tumbuh hingga 300%.

Tahun ini, pihaknya tetap menargetkan pertumbuhan sebesar 300% year on year. "Kita akan memperbanyak titik gerai menjadi 1.000 gerai dari sebelumnya 730 gerai di seluruh Indonesia yang semuanya milik sendiri, juga bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk meningkatkan kerja sama dengan PT Pos Indonesia," ujarnya di Jakarta usai menberikan hadiah program Jalan-jalan SiCepat (20/1).

Menurut Wiwin, SiCepat dapat tumbuh signifikan taklepas dari strategi bisnis yang diambil, selain produk yang kompetitif juga adanya penyelenggaraan program berhadiah seperti JJS yang bekerja sama dengan Shopee untuk para sellernya. 

Program JJS  yang berlangsung selama 3 bulan, 8 November 2019 sampai 31 Desember 2019 yang memberikan hadiah langsung bagi 10 pemenang pengirim paket terbanyak berupa paket wisata ke Eropa, Korea Selatan dan China ini terbukti dapat mendongkrak kenaikan kinerja hingga 21% dengan jumlah resi pengiriman paket 7 juta.

"Selain itu tentu berbagai program selama 2019 mulai Harbolnas 10.10, 11.11 dan 12.12 juga telah mendorong kinerja SiCepat naik 198% dibanding 2018."

Namun demikian, lanjut Wiwin, kontribusi produk SiCepat Ekspres terhapat pendapatan perusahaan masih ditempati oleh pengiriman jenis Reguler sebesar 70%. Sisanya ditempati oleh produk Cargo, Best, H3lo, dan SiCepat Go.

"Produk kita bisa dikatakan memiliki harga yang bersaing dengan perusahaan penyedia jasa ekspedisi sejenis. Misal, Best adalah jenis pengiriman besok sampai, lalu H3lo (Heboh 3 kilo) untuk pengiriman barang 3,29 kilogram dengan biaya setara 1 kilogram, Cargo adalah layanan pengiriman barang minimal 5 kilogram namun 30% lebih murah, lalu Cash on Delivery (COD), sedangkan yang terakhir adalah SiCepat Go untuk pengiriman internasional."

Walau demikian, lanjutnya, SiCepat Ekspres yang berdiri sejak 2014, tidak tengah melakukan praktek bakar uang. "Jika dilihat secara keseluruhan, produk kami masih untung, kita sudah untung di tahun ke tiga, karena apa yang kami lakukan tidak lebih dari 5% dari anggaran promosi. Kita kan tidak ada biaya besar misal untuk billboard, iklan atau lainya," jelas Wiwin.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Sufri Yuliardi
Editor: Sufri Yuliardi

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: