Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sudah Tewaskan 6 Orang, Virus Misterius Wuhan Menyebar ke AS

Sudah Tewaskan 6 Orang, Virus Misterius Wuhan Menyebar ke AS Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Kim Kyung-Hoon
Warta Ekonomi, Washington -

Virus misterius mirip SARS di China telah menewaskan enam orang dan membuat ratusan orang terinfeksi. Virus yang pertama kali muncul di kota Wuhan ini telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat yang mengumumkan kasus pertama virus itu pada hari Selasa.

Seorang pria warga AS berusia 30-an tahun, yang tinggal di dekat Seattle, dinyatakan dalam kondisi baik. Namun, dia telah dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi virus yang mewabah di China tersebut.

"Dia saat ini dirawat di rumah sakit karena tindakan pencegahan dan untuk pemantauan jangka pendek, bukan karena ada penyakit parah," kata Chris Spitters, seorang pejabat kesehatan negara bagian Washington.

Baca Juga: Makin Menyebar, Virus Misterius Wuhan Masuk ke Filipina dan Taiwan

"Ini adalah situasi yang berkembang dan sekali lagi, kami memang (mengantisipasi) kemungkinan pasien tambahan di Amerika Serikat dan secara global," imbuh Nancy Messonier, seorang pejabat senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seperti dikutip AFP, Rabu (22/1/2020). Dia menekankan bahwa risiko keseluruhan untuk orang Amerika tetap rendah.

Pria AS yang dirawat baru saja pulang pada 15 Januari setelah berkunjung ke Wuhan. Tanggal itu adalah dua hari sebelum petugas kesehatan mulai memeriksa penumpang di bandara-bandara utama yang tiba dari pusat kota China. Upaya tersebut akan diperluas sekarang menjadi total lima bandara AS.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akan mengadakan pertemuan darurat hari Rabu (22/1/2020) untuk menentukan apakah akan mengumumkan darurat kesehatan masyarakat global atau tidak atas penyakit tersebut. Virus yang secara resmi belum diberi nama itu juga telah terdeteksi di Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Banyak ahli percaya bahwa kasus di AS, meskipun tidak mengejutkan mengingat frekuensi penerbangan internasional, membuat deklarasi darurat oleh WHO semakin mungkin terjadi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: