Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Usai Estafetkan Takhta, Mantan Komut Garuda Kasih Wejangan: Hati-Hati. . . .

Usai Estafetkan Takhta, Mantan Komut Garuda Kasih Wejangan: Hati-Hati. . . . Kredit Foto: Instagram/setiaputrairfan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Masa kepemimpinan Ari Askhara dan Sahala Lumban Gaol di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) telah berakhir dan dialihkan kepada Irfan Setiaputra dan Triawan Munaf yang masing-masing menjabat sebagai direktur utama dan komisaris utama. Sebagai pendahulu, Sahala memberi wejangan kepada para pengurus baru Garuda untuk senantiasa berhati-hati dalam mengambil keputusan.

"Pesan kepada dewan komisaris lebih memberikan perhatian dalam proses pengambilan keputusan. Governance dan tantangan tidak mudah, kerja samalah dengan direksi," ujarnya usai RUPSLB, Rabu (22/01/2020).

Baca Juga: Wajah-Wajah Baru Bos Garuda Rilis, Ada Triawan Munaf, Chairal Tanjung, hingga Irfan Setiaputra!

Sahala juga mengatakan bahwa memimpin Garuda Indonesia bukan hal yang mudah. Hubungan dengan pilot juga harus dijaga karena menjadi ujung tombak perseroan.

Tak hanya itu, Sahala pun tak luput mengingatkan pentingnya memberikan perhatian lebih kepada awak kabin. Bagaimanapun, menurut Sahala, awak kabin menjadi pihak yang berhubungan langsung dengan penumpang. 

"Dibina dan didukung sehingga menjadi awak kabin yang profesional dan bermartabat," sambung Sahala.

Baca Juga: Yenny Wahid Jadi Komisaris Garuda, Erick Thohir: Bu Yenny Dapat Dipercaya

Sepaham dengan Sahala, Menteri BUMN, Erick Thohir, juga berpesan bahwa para pengurus baru mengemban tugas yang tak mudah, namun tetap wajib menjalani tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.

"Saya harap Pak Irfan Setiaputra bisa menjalankan amanah dengan baik, mengikuti prinsip Good Corporate Governance, dan bisa membawa Garuda lebih baik lagi," harap Erick.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: