Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BNI Bukukan Laba Bersih Rp15,38 Triliun, Naik Tipis

BNI Bukukan Laba Bersih Rp15,38 Triliun, Naik Tipis Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih sebesar Rp15,38 triliun sepanjang 2019. Angka ini meningkat 2,5% dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp15,02 triliun.

Sementara laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) pada akhir 2019 sebesar Rp28,32 triliun atau tumbuh 5,0% yoy.

Direktur Keuangan Ario Bimo mengatakan, laba bersih tersebut ditopang oleh pendapatan nonbunga atau Fee Base Income (FBI) yang tumbuh 18,1% menjadi Rp11,36 triliun dari sebelumnya sebesar Rp9,62 triliun di 2018.

Baca Juga: Kredit BNI Sepanjang 2019 Turun Tajam, Tak sampai 2 Digit

"Pertumbuhan FBI ini ditopang oleh pertumbuhan recurring fee sebesar 17,7% yoy. Sekitar 27,4% dari FBI yang terhimpun, berasal dari aktivitas bisnis internasional BNI melalui kantor-kantor BNI cabang luar negeri," ujar Ario Bimo saat konferensi pers paparan kinerja BNI 2019 di Jakarta, Rabu (22/1/2020).

Lebih jauh dia menjelaskan, kenaikan FBI juga dikontribusi oleh pertumbuhan pada segmen konsumer banking, yaitu komisi dari pengelolaan kartu debit yang tumbuh 39,6%; komisi pengelolaan rekening yang naik 16,3% yoy; komisi ATM yang meningkat 13,2% yoy; dan komisi bisnis kartu kredit tumbuh 10,6% yoy.

"FBI juga ditopang oleh aktivitas pada segmen bisnis banking yang menghasilkan komisi dari surat berharga yang tumbuh 86,9% yoy; komisi kredit sindikasi tumbuh 56,8% yoy; serta komisi trade finance yang meningkat 4,8% yoy," tambahnya.

Baca Juga: Bantu Masyarakat dalam Sedekah, BNI Syariah Medan Salurkan 3 ATM Beras

Selain FBI, pendapatan bunga bersih (NII) juga memberikan kontribusi terhadap laba bersih perseroan. Pada 2019, BNI mencatatkan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp36,6 triliun atau tumbuh 3,3% dibandingkan periode yang sama 2018 sebesar Rp35,45 triliun.

"Pertumbuhan NII tersebut mampu menjaga ROE pada posisi 14% di akhir 2019," tandasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: