Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Setelah Jual Saham ke Publik, Susu Diamond Yakin Untung Lompat 25%

Setelah Jual Saham ke Publik, Susu Diamond Yakin Untung Lompat 25% Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) perusahaan yang menjual produk susu ini menargetkan pendapatan dan laba bersih tahun ini akan melonjak 25 persen, sedangkan pada 2019 pertumbuhan (unaudited) diperkirakan sebesar 12 persen.

 

"Pertumbuhan pendapatan tahun ini saya kira 25 persen. Tetapi, memang sudah jelas kami akan selalu bertumbuh terus. Kalau tahun sebelumnya (2019), belum diaudit," uajr Direktur Utama PT Diamond Food Indonesia Tbk, Chen Tsen Nan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Rabu (22/1/2020). 

 

Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 31 Juli 2019, jumlah pendapatan perseroan tercatat mencapai Rp3,4 triliun, sedangkan laba bersih DMND sebesar Rp192,47 miliar. Sementara itu, total aset Diamond mencapai Rp5,34 triliun.

 

Baca Juga: Mau Suntik Anak Usaha, Susu Diamond Masuk Bursa

 

Menurut Chen, pada 2019 tingkat pertumbuhan pendapatan DMND sebesar 12 persen jika dibandingkan dengan posisi per akhir Desember 2018. Dia optimistis, laba bersih perseroan pada tahun ini bisa bertumbuh di atas 25 persen.

 

"Dengan pelaksanaan IPO ini dan Diamond menjadi perusahaan go public, maka mengharapkan perusahaan bisa lebih efisien secara operasi. Sehingga, kami bisa terus melanjutkan pertumbuhan," papar Chen.

 

Pada pelaksanaan IPO yang tangani oleh PT Indo Premier Sekuritas ini, DMND melepas saham ke publik sebanyak 100 juta unit dengan harga penawaran senilai Rp915 per saham. Sehingga, pada penawaran umum perdana saham ini perseroan mampu meraup dana sebesar Rp91,5 miliar.

 

Baca Juga: Besok Perusahaan Susu Bakal Gabung ke Bursa

 

Raihan dana dari IPO tersebut akan dimanfaatkan untuk pengembangan fasilitas produksi dan menambah cold storage. "Capital investment pasti akan tambahkan. Pasti ada dana yang akan kami keluarkan untuk ke depannya. Dengan go public, kami berharap pertumbuhan bisa lebih cepat," imbuh Chen.

 

 

Saat ini jaringan distribusi cold chain Grup Diamond telah menjangkau 21 titik distribusi di Indonesia yang didukung oleh 900 armada pengiriman produk ke 34 provinsi. Grup Diamond mulai beroperasi pada 1973 sebagai produsen es krim bermerek Diamond. 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: