Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Demi Bisa Dihuni, Ilmuwan sedang Teliti Kadar Garam dan Keasaman di Mars

Demi Bisa Dihuni, Ilmuwan sedang Teliti Kadar Garam dan Keasaman di Mars Kredit Foto: NASA/GSFC
Warta Ekonomi, Jakarta -

Penelitian dilakukan terus menerus untuk mengungkap kemungkinan Planet lain bisa dihuni selain Bumi. Mars ada di urutan teratas daftar penelitian bagi para astronom karena dua alasan.

Pertama, Mars relatif lebih dekat dengan Bumi dibandingkan dengan planet lain, semisal Saturnus dan Jupiter. Kedua planet bahkan ditargetkan untuk eksplorasi dalam dekade mendatang.

Baca Juga: Planet Mars Rupanya Lebih Cepat Kehilangan Air, Bisakah Dihuni Manusia?

Alasan lainnya, Mars sangat menarik diamati karena tidak memiliki atmosfer tebal seperti Venus. Sejauh ini, ada bukti yang cukup bagus bahwa suhu permukaan dan tekanan Mars berada di sekitar titik air cair. Peneliti menemukan air yang diduga merupakan tanda adanya makhluk hidup sejenus mikroba di sana.

"Temuan ini yang dianggap penting bagi kehidupan. Lebih jauh lagi, ada bukti bagus dalam bentuk delta sungai yang dapat diamati, dan pengukuran yang lebih baru dilakukan di permukaan Mars, bahwa air cair memang mengalir di Mars miliaran tahun yang lalu," tulis laporan EurekAlert.

Para ilmuwan semakin yakin bahkan Mars dapat dihuni. Namun, apakah itu benar-benar dihuni, atau masih dihuni, masih dalam perdebatan. Para ilmuwan mencoba memahami jenis-jenis kimia air yang dapat menghasilkan mineral yang diamati di Mars saat ini. Cairan ini diketahui dihasilkan miliaran tahun lalu.

Peneliti memeriksa salinitas atau seberapa banyak kandungan garam dan pH (ukuran seberapa asam air itu) yang ada di Mars. Pengukuran jarak jauh baru-baru ini di Mars menunjukkan bahwa mungkin Mars layak dihuni.

Secara khusus, sifat-sifat air pori dalam sedimen yang tampaknya tersimpan di danau di Gale Crater di Mars menunjukkan bahwa sedimen ini terbentuk di hadapan air cair yang memiliki pH mendekati pH lautan modern di Bumi. Namun, ilmuwan masih penasaran mengungkap mengapa bukti kehidupan di Mars begitu sulit ditemukan.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: