Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PUPR Senggol Swasta untuk Aktif dalam Program Bedah Rumah

PUPR Senggol Swasta untuk Aktif dalam Program Bedah Rumah Kredit Foto: Unsplash/Blake Wheeler
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian PUPR meminta masyarakat untuk aktif dalam pelaksanaan program bedah rumah. Mereka diharapkan dapat melaporkan kepada kepala desa setempat jika terdapat rumah tidak layak huni (RTLH) di sekitar lingkungannya agar bisa diusulkan untuk mendapatkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

"Kalau ada rumah tidak layak huni di sekitar tempat tinggal, tolong segera laporkan ke RT agar diusulkan ke pemda untuk mendapat bantuan bedah rumah," kata Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid di sela-sela pemasangan peneng program BSPS di Pontianak, Kalimantan Barat, Selasa (21/1/2020) lalu.

Lebih lanjut menurut dia, pelaksanaan program bedah rumah diyakini dapat meningkatkan semangat masyarakat untuk bergotong royong membangun rumah yang layak huni. Pasalnya, masyarakat yang mampu secara ekonomi diharapkan juga membantu warga yang bertempat tinggal di rumah tidak layak huni.

Baca Juga: 10 Tahun Berjalan, Jaringan Gas Telah Distribusi 400 Ribu Lebih Sambungan Rumah

Selain itu, bantuan stimulan yang diberikan Kementerian PUPR, ditambah dengan bantuan dana maupun tenaga dari sanak saudara, anak serta tetangga sekitar, juga bermanfaat untuk mempercepat proses pembangunannya.

Dia menambahkan, pemerintah juga berharap sektor swasta bisa ikut berpartisipasi dalam program bedah rumah tidak layak huni melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Ia juga berujar, pemda juga bisa mengirimkan data RTLH-nya ke Kementerian PUPR.

"Hampir setiap hari saya menerima audiensi kepala daerah yang ingin mengetahui dan memanfaatkan program BSPS. Kami siap melayani jika ada pemda yang membutuhkan informasi tentang bedah rumah," tuturnya.

Baca Juga: Survei PUPR 44 Titik Tanggul Jebol, Anies: Tanggul DKI Cuma Retak

Khalawi menjelaskan jika dihitung dengan biaya pembangunan rumah di lapangan tentunya bantuan bedah rumah program BSPS sebesar Rp17,5 juta untuk peningkatan kualitas dan Rp35 untuk pembangunan baru tidaklah cukup.

Akan tetapi, di lapangan ternyata banyak bantuan yang datang ke penerima bantuan program BSPS dalam bentuk bahan material, dana, hingga tenaga juga datang.

"Kalau dipikir, bantuan Rp17,5 juta kan enggak cukup buat bangun rumah. Ternyata di lapangan banyak rumah yang dibedah, yang jika ditotal biayanya bisa puluhan juta," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: