Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Survei Fadli Zon: 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin Soal Ekonomi, Hasilnya...

Survei Fadli Zon: 100 Hari Kerja Jokowi-Ma'ruf Amin Soal Ekonomi, Hasilnya... Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menggelar polling terkait dengan jelang 100 hari pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'ruf Amin. Fadli menyoroti soal bagaimana kondisi kehidupan ekonomi masyarakat, apakah makin membaik atau justru memburuk?

Sampai hari ini, Kamis, 23 Januari 2020, polling Fadli itu menunjukkan bahwa ekonomi masyarakat makin memburuk. Sebanyak 88 persen netizen memilih ekonomi memburuk, sedangkan hanya 12 persen yang menilai ekonomi membaik.

Baca Juga: LPG 3 Kg Naik, Fadli Zon Keras: Gak Usah Pakai Otak

Total netizen yang berpartisipasi hingga sekarang ini sebanyak 6.305. Sementara, polling diunggah sejak 22 Januari 2020, pukul 11:50 WIB.

Sejumlah warganet juga mengomentari atau merespons polling dari mantan Wakil Ketua DPR tersebut. Misalnya @hannarayliza, dia meminta mereka yang memilih ekonomi membaik agar menunjukkan datanya.

Namun, ada pula yang bernada menyerang, seperti @Elmayora3. "Udah gk mempan lagi lo zonk. Mau nyari panggung pengen jadi publik figur lagi ???? ???? ????. Paling PAS lo jadi publik figur di KALI JODO nah tampilan aja IKAN BUNTAL. ???? ???? ????. Prestasi cuma ketua ICMI Jauh di banding Presiden gw ???? ???? ????," tulisnya.

Kemudian, @renegad19207887, "Membaik atau memburuk minimal mereka udah berusaha, nah elu? Buat puisi? ???? ????," tulisnya.

Dan, @qumaroni, yang menulis, "Pertanyaan anda cenderung ngajak orang lain tuk nyudutin Pak @jokowi. Padahal anda tahu kalau dalam proses memperbaiki ekonomi negeri ini butuh waktu dan tidak bisa dipatok seratus hari."

Jokowi-Ma’ruf Amin dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 yang lalu. Jika dihitung, 100 hari pemerintahan mereka jatuh sekitar bulan Januari-Februari 2020.

Jokowi sendiri pada saat melantik kabinetnya yang baru "Indonesia Maju" menyatakan tidak memasang target 100 hari. Dia mengatakan akan melanjutkan pemerintahan sebelumnya.

Di periode kedua, Jokowi akan menitikberatkan pada defisit neraca perdagangan, defisit transaksi berjalan, serta membuka lapangan pekerjaan. Jokowi ingin menarik investor asing sebanyak mungkin sehingga muncul peluang kerja yang seluas-luasnya.

Kemudian juga reformasi birokrasi. Dan selama lima tahun ke depan, prioritas pada pembangunan SDM.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: