Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tentaranya Gegar Otak Akibat Diserang Iran, AS Kerahkan Sistem Rudal Patriot

Tentaranya Gegar Otak Akibat Diserang Iran, AS Kerahkan Sistem Rudal Patriot Kredit Foto: Sindonews
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan akan mengerahkan sistem pertahanan rudal Patriot ke Irak untuk melindungi para tentaranya. Rencana itu muncul sebagai respons atas serangan belasan rudal balistik Iran ke Pangkalan Udara Ain al-Asad yang menyebabkan belasan tentara Amerika cedera gegar otak.

Serangan misil-misil Teheran yang menghancurkan banyak fasilitas militer AS di Pangkalan Udara Ain al-Asad, Irak, berlangsung 8 Januari 2020. Serangan ini sebagai awal dari balas dendam rezim Teheran atas pembunuhan komandan Pasukan Quds; Jenderal Qassem Soleimani, oleh serangan drone MQ-9 Reaper bersenjata rudal Hellfire di dekat Bandara Internasional Baghdad 3 Januari 2020. Selain pangkalan Ain al-Asad, fasilitas militer AS di Erbil, Irak, juga diserang rudal pada hari yang sama.

Baca Juga: Serangan Rudal Iran, Jumlah Tentara AS Terindikasi Gegar Otak Bertambah

Rencana pengerahan sistem pertahanan rudal Patriot ke Irak diungkap pejabat Pentagon kepada Fox News, yang dilansir Kamis (23/1/2020). Pejabat Pentagon menyampaikan hal itu setelah belasan tentara AS dikirim ke fasilitas medis di Jerman setelah mengeluh cedera kepala setelah serangan rudal Iran.

Komando Sentral (CENTCOM) AS yang bertanggung jawab atas operasi militer Amerika di seluruh Timur Tengah awalnya mengonfirmasi ada 11 tentara yang diterbangkan keluar dari Irak akhir pekan lalu untuk perawatan medis. Namun, kemarin para pejabat pertahanan Amerika mengungkap bahwa jumlah tentara Amerika yang terluka dengan indikasi menderita gegar otak bertambah.

Berbicara di Davos Rabu pagi, di mana sekitar 3.000 pejabat dan pemimpin bisnis berkumpul untuk Forum Ekonomi Dunia tahunan, Presiden Donald Trump meremehkan sejauh mana cedera kepala yang diderita belasan tentara Amerika.

"Saya dengar mereka sakit kepala, dan beberapa hal lainnya," kata Trump. "Tapi saya akan mengatakannya dan saya bisa melaporkannya tidak terlalu serius," ujarnya.

Pemerintah Irak protes negaranya jadi medan pertempuran antara Iran dan Amerika. Parlemen Irak telah mengeluarkan resolusi untuk mengusir seluruh tentara AS dari negara tersebut. Namun, Trump mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Irak jika Baghdad nekat mengusir 5.000 tentara AS yang saat ini dikerahkan di "Negeri 1001 Malam" tersebut.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: