Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Meski Asing Tarik Dana, IHSG Diprediksi Bakal Melesat

Meski Asing Tarik Dana, IHSG Diprediksi Bakal Melesat Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merangkak naik 0.25% atau 15.75 poin ke level 6,249.21 dengan saham-saham sektor industri dasar melesat 1.25% yang menjadi pendorong penguatan. 

 

“Saham BRPT +3.02% sebagai induk dari emiten TPIA +1.29% naik signifikan setelah adanya tax holliday dari pemerintah guna menunjang pembangunan pabrik yang nantinya dapat melipat gandakan produksi dan mengurangi import negara,” kata Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, di Jakarta, Kamis (23/1/2020). 

 

Selain itu, lanjut Lanjar, Bank indonesia pun telah memberikan sentimen yang cukup optimis setelah menegaskan target pertumbuhan pinjaman dilevel 10%-12% di tahun 2020 berbanding 6,08% di tahun 2019. 

 

Baca Juga: IHSG Untung, Eh Nasib Bursa Asia Buntung!

 

“Bank Indonesia pun menahan suku bunga di batas 5% sebagai tindakan mengakomodatif pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pinjaman serta menjaga inflasi tetap dilevel terkendali saat ini,” ucapnya. 

 

Meskipun demikian investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp297,16 miliar dengan saham BBCA menjadi top net sell value.

 

IHSG diperkirakan akan kembali bertahan pada zona hijau dengan support resistance 6,230-6,280. “Saham-saham yang dapat dicermati diantaranya; TBLA, JPFA, MAIN, BRPT, HMSP, HOKI,   ERAA, PGAS, ADRO,” pungkasnya. 

 

Baca Juga: Saham Emiten Milik JK Ambruk Parah, Ada Apa?

 

Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia  turun signifikan dengan indeks Nikkei (-0.98%), TOPIX (-0.78%), HangSeng (-1.52%) dan CSI300 (-3.10%) dengan ditutup psimistis pada area negatif lebih dari sepersen. Investor larut pada kekhawatiran virus yang menyebar dari China ke negara lain dapat menjadi hambatan pada pertumbuhan global. Indeks CSI300 anjlok menuju penurunan terbesar pada hari perdagangan terakhir sebelum libur tahun baru imlek di China lebih dari tiga dekade terakhir. Tiongkok bergerak cepat untuk menutup perjalanan masuk dan keluar dai Wuhan setelah episentrum virus corona menewaskan 17 orang.

 

Bursa Eropa dibuka mengikuti pelemahan bursa saham Asia. Indeks Eurostoxx (-0.13%), FTSE (-0.15%) dan DAX (-0.40%) membuka perdagangan dizona merah. Investor terlihat berhati-hati dengan sentimen negatif dari Asia. Saham pertambangan memimpin pelemahan di Eropa seiring meningkatnya kekhawatiran penurunan permintaan pada komoditas tambang energy akibat dari pembatasan akses pengiriman karena virus corona. Selanjutnya diakhir pekan investor akan lebih sedikit mendapatkan informasi karena pasar libur di China menjelang tahun baru imlek.

 

 

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: