Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bantu Iran, 2 Orang dan 6 Perusahaan Dihukum AS

Bantu Iran, 2 Orang dan 6 Perusahaan Dihukum AS Kredit Foto: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian
Warta Ekonomi, Washington -

Amerika Serikat (AS) telah memasukkan enam perusahaan dan dua orang ke dalam daftar hitam karena melanggar sanksi terkait Iran. Perusahaan-perusahaan yang berbasis di sejumlah negara itu telah membantu perusahaan minyak milik Iran, NIOC, mengekspor barang-barang bernilai jutaan dolar.

Departemen Keuangan AS mengatakan mereka menjatuhkan sanksi pada Triliance Petrochemical Co Ltd yang berbasis di Hong Kong dan Sage Energy HK Limited, Peakview Industry Co Ltd yang berbasis di China, serta Beneathco DMCC yang berbasis di Uni Emirat Arab.

Sanksi akan membekukan semua aset perusahaan yang berada di bawah yurisdiksi AS. Sanksi juga melarang warga AS untuk melakukan transaksi dengan mereka, dan berpotensi memberikan sanksi kepada lembaga keuangan non AS yang memfasilitasi transaksi bagi perusahaan-perusahaan tersebut.

Baca Juga: Keluar dari Kesepakatan Nuklir, AS Kecam Ancaman Iran

Selain itu, pemerintah AS menjatuhkan sanksi pada dua perusahaan lain yaitu Jiaxiang Industry Hong Kong Limited dan Shandong Oiwangwa Petrochemical Co Ltd, serta dua orang, Ali Bayandrian, yang terkait dengan Triliance Petroleum, dan Zhiqing Wang, warga negara China yang memiliki hubungan dengan Shandong Oiwangwa seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/1/2020).

Pengumuman ini adalah langkah terbaru dalam kampanye "tekanan maksimum" AS yang dirancang untuk menekan ekonomi Iran. Ini dilakukan untuk mencoba memaksa Teheran menerima pembatasan lebih besar pada program nuklirnya, kegiatan regional, dan program rudal balistiknya.

Ketegangan AS-Iran telah meningkat sejak keputusan Presiden Donald Trump untuk meninggalkan kesepakatan nuklir Iran 2015. Trump selanjutnya memberlakukan sanksi terhadap Iran. AS juga menyalahkan Iran atas serangan terhadap fasilitas minyak Saudi dan membunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS pada awal Januari.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: