Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tawarkan Kecepatan, Teknologi 5G Tingkatkan Risiko Keamanan

Tawarkan Kecepatan, Teknologi 5G Tingkatkan Risiko Keamanan Kredit Foto: Unsplash
Warta Ekonomi, Jakarta -

Teknologi 5G memang menawarkan kecepatan dalam berinternet. Namun, di balik keunggulan itu juga meningkatkan risiko keamanan.

Mike O’Malley, wakil presiden pemasaran untuk Radware mengatakan, yang dipahami oleh perusahaan dari teknologi 5G sejauh ini adalah memberikan peningkatan besar dalam kecepatan maupun latensi yang lebih rendah yang membuat internet lebih ngebut. Lompatan luar biasa itu membuat pengguna bisa merasakan akses streaming video, aplikasi interaktif, dan bandwidth yang sangat tinggi di ponsel.

Baca Juga: Jaringan 5G Indonesia Bakal Mengudara di Tahun Ini, Sebelum Momen . . . .

"Namun, pada saat yang sama, hal itu juga menjadi peluang yang sangat besar bagi peretas. Perusahaan penyedia layanan sama-sama perlu memahami hal ini karena mereka juga perlu melindungi aplikasi baru ini," ujar Mike O’Melly, seperti dikutip dari techrepublic.

Lebih lanjut, Mike menjelaskan, 5G akan membawa banyak aplikasi baru, industri IoT , telemedicine, dan kota pintar. Dia memberikan contoh sebuah kota pintar, perusahaan yang menawarkan solusi kota pintar akan memiliki aplikasi yang memiliki kamera pintar di berbagai tempat termasuk di semua taksi untuk mengetahui keberadaan taksi secara real time.

"Jika saya pemilik aplikasi itu, saya perlu khawatir sekarang tentang peranti yang diretas dan meluncurkan serangan ke seluruh jaringan," jelas Mike.

Menurut Mike, ada dua bagian yang perlu dipahami. Salah satunya adalah penyedia layanan perlu melindungi dirinya dari serangan itu. Artinya, penyedia layanan perlu memastikan bahwa aplikasi itu tidak diserang.

Ketika sebuah perangkat diserang, mungkin itu hanya alat untuk mencapai tujuan, dan serangan itu tidak ditujukan untuk pemilik aplikasi itu sendiri, tetapi di tempat lain di kota pintar. Namun, karena serangan itu, pemilik aplikasi yang jaringannya digunakan sebagai platform untuk menyerang seluruh kota pintar mungkin harus menurunkan aplikasi lain dan bertanggung jawab untuk menghapus semua aplikasi yang digunakan kamera pintarnya telah diretas.

"Benar-benar ada tanggung jawab di kedua sisi, tetapi di sinilah pemilik aplikasi dan perusahaan harus lebih mengerti karena 5G muncul untuk memahami kemampuan apa yang dimiliki peretas. Mereka perlu lebih rajin sekarang tentang perangkat mereka karena mereka akan jauh lebih menarik bagi peretas daripada mereka," jelas Mike.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: