Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Taiwan Kesal Gak Diikutsertakan dalam Pembahasan Anti-virus di WHO, China Keberatan?

Taiwan Kesal Gak Diikutsertakan dalam Pembahasan Anti-virus di WHO, China Keberatan? Kredit Foto: Cns Photo via Reuters
Warta Ekonomi, Taipei -

Tidak dilibatkannya Taiwan dalam rapat-rapat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait wabah virus Wuhan telah menyatukan berbagai partai politik di Taiwan. Padahal biasanya partai-partai di sana terpecah jika berkaitan dengan isu China.

Taiwan tidak menjadi anggota WHO karena China keberatan. Beijing menganggap Taiwan sebagai salah satu provinsi China sehingga dianggap tidak berhak berpartisipasi di WHO sebagai entitas berbeda.

Baca Juga: China Percepat Pembangunan Rumah Sakit Penanggulangan Virus Korona, Tanda Semakin Parah?

Taiwan juga tidak diizinkan terlibat alam rapat darurat WHO pada Rabu (22/1/2020) tentang virus corona baru yang telah menewaskan 25 orang itu. Taiwan melaporkan satu kasus virus Wuhan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen pekan ini menyerukan di WHO agar mengesampingkan pertimbangan politik dan memberi akses penuh pada update virus tersebut.

"Taiwan berada di bagian terdepan pencegahan wabah global. Perlu ada ruang di WHO untuk partisipasi Taiwan," kata Tsai, dilansir Reuters.

Oposisi Taiwan, Partai Kuomintang yang mendukung hubungan lebih dekat dengan China juga mengungkapkan kemarahan dengan menyatakan pencegahan wabah seharusnya tak mengenal batas negara.

"Tolong WHO dapat mengesampingkan pertimbangan politik. Jika Taiwan sendirian dari pekerjaan pencegahan wabah maka akan ada kesenjangan, dan itu tidak menguntungkan untuk mendorong pencegahan wabah di penjuru dunia," ungkap pernyataan Kuomintang.

Wali kota Taipei Ko Wen-je yang bukan dari partai Tsai atau pun Kuomintang juga menyuarakan sikap protesnya.

"Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan telah diletakkan di luar sistem pencegahan wabah dunia, dan tidak mendapat informasi dari tangan pertama. Ini masalah," papar Ko yang berasal dari Partai Rakyat Taiwan yang mendapat kursi pertama di parlemen bulan ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: