Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Waspada, Pakar Bilang Virus Korona Mudah Infeksi Orang dengan Sistem Imun Lemah

Waspada, Pakar Bilang Virus Korona Mudah Infeksi Orang dengan Sistem Imun Lemah Kredit Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warta Ekonomi, Sleman -

Masyarakat dunia digemparkan kemunculan virus korona di China yang dilaporkan menginfeksi ratusan orang dan kematian puluhan orang. Virus malah telah menyebar ke Amerika Serikat, Jepang, Thailand, Taiwan, Korea Selatan dan Singapura.

Kepala Divisi Pulmonologi dan Penyakit Kritis RSUP Dr Sradjito ini, dr Sumardi mengatakan, corona dapat menimbulkan efek serius orang yang memiliki penyakit kronis seperti jantung, diabetes, liver, kanker dan lain-lain. Kelompok itu memiliki imunitas rendah, sehingga rentan kena serangan virus. Serangan kepada mereka yang sistem imunnya lemah bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bawah yang lebih serius, bahkan kematian.

Baca Juga: Komisi IX DPR RI Respons Teror Virus Korona: Pemerintah Harus Aktif Beri Informasi

Virus corona yang menginfeksi manusia umumnya memunculkan gejala seperti flu, batuk, demam dan sakit kepala. Kepada orang dengan daya tahan tubuh kuat, gejala ini biasanya akan hilang atau sembuh dalam waktu tidak lama.

"Sama persis seperti orang flu, sehingga kadang membuat bingung, tapi pada hari kedua masih demam dan tiba-tibak sesak nafas harus segera dibawa ke rumah sakit," kata Sumardi, akhir pekan kemarin.

Virus corona yang muncul di Wuhan, China, kata Sumardi, merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pernafasan seperti SARS dan MERS. Virus ini bisa dijumpai di hewan seperti musang, unta dan kelelawar. Tidak cuma menginfeksi hewan, virus ini bisa menular dari hewan ke manusia serta dapat menular antarmanusia.  

Penyebaran virus corona antar manusia terjadi melalui sejumlah cara. Seperti melalui udara dengan batuk, kontak dengan berjabat tangan atau menyentuh benda dengan virus di atasnya.

"Virus corona ini baru muncul 2002 pada kasus SARS dan MERS pada 2012. Saat ini yang muncul bukan virus baru, tapi virus corona yang telah bermutasi dan karena mutasi jadi lebih berbahaya," ujar Sumardi.

Hingga kini, belum ditemukan obat untuk virus corona. Namun, tubuh dengan imunitas kuat dapat melawan virus, sedangkan kepada orang dengan penyakit kronis, pengobatan bisa dilakukan dengan terapi suportif.

"Misal, pada pasien jantung dengan memasang alat pacu jantung agar jantungnya tidak berhenti, dan untuk pasien penyakit paru dipasang ventilator untuk memberikan bantuan nafas," kata Sumardi.

Sumardi menyebut, tidak pernah ditemukan kasus virus corona di Tanah Air. Meski begitu, antisipasi pencegahan dan penyebaran virus corona perlu dilakukan pemerintah dengan memperketat pemeriksaan kesehatan.

Seperti di bandara-bandara dan di pelabuhan-pelabuhan seluruh Indonesia. Terlebih, saat ini virus corona tidak cuma berada di Asia Timur, Amerika atau Eropa, tapi telah menjangkit hingga ke Singapura.

"Harus ada isolasi, pergi ke Singapura harus sangat dibatasi, terutama pada warga Batam yang mudah ke luar masuk Singapura lewat pelabuhan, masyarakat Batam harus diberitahu risiko penularan corona ini," ujar Sumardi.

Namun, Pakar Penyakit Dalam Spesialis Paru-Paru FKKMK UGM ini mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang. Artinya, tidak perlu khawatir secara berlebihan sambil terus menerapkan pola hidup sehat dan bersih.

"Virus corona ini bisa menyerang siapa saja segala usia, tapi risiko lebih besar pada orang dengan daya tahan tubuh lemah," kata Sumardi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: