Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tewaskan 80 Orang, China Perpanjang Libur dan Desak Partai Komunis Ambil Langkah

Tewaskan 80 Orang, China Perpanjang Libur dan Desak Partai Komunis Ambil Langkah Kredit Foto: Antara/Via Reuters/Jason Lee
Warta Ekonomi, Beijing -

Pemerintah China telah memerintahkan perpanjangan hari libur publik dalam upaya mengatasi epidemi virus corona jenis baru, 2019-nCov, yang hingga saat ini telah menewaskan 80 orang. Angka resmi pemerintah menyebut lebih dari 2.300 orang telah terifeksi.

Kantor berita negara, Xinhua, pada Senin (27/1/2020) melaporkan sebuah kelompok kerja yang diketuai oleh Perdana Menteri Li Keqiang untuk mengatasi wabah itu memutuskan pada hari Minggu untuk mengurangi arus populasi dengan memperpanjang liburan Festival Musim Semi yang dijadwalkan berakhir pada 30 Januari.

Baca Juga: Bermutasi, Pakar Bilang Kemampuan Menular Virus Corona Kian Menguat

Kelompok ini juga memerintahkan perubahan pada tanggal mulai sekolah dan orang masuk kerja. Sebagai gantinya, para pekerja diminta bekerja di rumah secara online.

"Pertemuan itu menekankan bahwa negara ini pada saat yang sangat penting dalam pencegahan dan pengendalian wabah Coronavirus baru, mendesak komite Partai (Komunis) dan pemerintah di semua tingkatan untuk mengambil langkah-langkah yang lebih menentukan, kuat dan tertib, ilmiah serta terencana untuk efektif mengekang penyebaran," tulis Xinhua.

Dalam upaya untuk memperlambat penyebaran virus pernafasan ini, pemerintah sebelumnya telah mengunci atau menutup Hubei, sebuah provinsi tempat kota Wuhan berada. Wuhan adalah tempat virus 2019-nCoV pertama kali muncul dan mewabah dengan cepat.

Virus yang sebelumnya tidak diketahui ini telah menyebabkan keprihatinan global karena kemiripannya dengan patogen Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS) yang menewaskan ratusan orang di seluruh daratan China dan Hong Kong pada 2002-2003. 

Penyakit yang juag dijuluki sebagai virus Wuhan ini telah menyebar ke seluruh China dan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Prancis, Malaysia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Thailand. Di Israel juga muncul temuan dua kasus, di mana dua pasien dirawat dengan gejala mirip virus corona.

Beberapa negara membuat skema untuk mengevakuasi warganya dari Wuhan, kota berpenduduk 11 juta yang kini seperti kota mati.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: