Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jangan Kaget, Ahli Bilang Mungkin 100.000 Orang Sudah Terinveksi Virus Corona

Jangan Kaget, Ahli Bilang Mungkin 100.000 Orang Sudah Terinveksi Virus Corona Kredit Foto: Business Insider/Ruobing Su
Warta Ekonomi, London -

Para pakar kesehatan mengatakan sekitar 100.000 orang di berbagai negara mungkin sudah terinfeksi Coronavirus atau virus corona baru, 2019-nCoV. Penyakit yang pertama kali muncul di kota Wuhan ini telah membunuh 80 orang di China dan menginfeksi lebih dari 2.000 orang.

Prediksi para pakar kesehatan ini muncul ketika pemerintah Inggris menghadapi seruan untuk meyakinkan publik bahwa Layanan Kesehatan Nasional (NHS) siap untuk menangani kasus-kasus 2019-nCoV di negara itu dalam beberapa hari.

Baca Juga: Apakah Masker Benar-benar Berfungsi Lindungi Orang dari Virus Corona? Ini Jawaban Dokter

Profesor Neil Ferguson, seorang ahli kesehatan masyarakat di Imperial College, mengatakan "tebakan terbaik" adalah ada 100.000 orang yang terkena virus ini meskipun hanya ada 2.000 kasus yang dikonfirmasi sejauh ini. Sebagian besar kasus muncul di Kota Wuhan.

"Cepat atau lambat kita akan mendapat kasus," katanya. "Ada sejumlah besar turis China di seluruh Eropa saat ini. Kecuali jika orang China berhasil mengendalikan ini, dan saya ragu apakah itu mungkin, kami akan mendapatkan kasus di sini," ujarnya, seperti dikutip The Guardian, Senin (27/1/2020).

Meskipun belum ada yang dites positif terjangkit virus corona baru di Inggris, Partai Buruh meminta pemerintah meyakinkan publik bahwa NHS dapat mengatasi wabah ketika sudah berjuang melawan flu musim dingin ini.

Jonathan Ashworth, seorang menteri kesehatan bayangan—menteri versi oposisi—mengatakan; "NHS saat ini berada di bawah tekanan luar biasa pada musim dingin ini dengan staf yang sudah bekerja flat out dan rumah sakit terlalu penuh. Kami membutuhkan jaminan mendesak dari menteri bahwa mereka memiliki rencana untuk memastikan kami memiliki kapasitas untuk menangani virus Corona jika perlu."

Menteri Dalam Negeri Priti Patel bersikeras pada hari Minggu bahwa pemerintah mengambil semua tindakan pencegahan, meskipun dikritik telah memperlambat sasaran untuk menemukan dan memberikan informasi kepada ribuan orang di Inggris yang telah terbang kembali dari Wuhan dalam beberapa pekan terakhir.

Profesor Martin Dove, seorang akademisi Inggris, mengatakan tidak ada seorang pun dari pemerintah Inggris yang mencoba menghubunginya mengenai wabah virus corona baru meskipun dia baru saja pulang usai bekerja di Wuhan.

Sejumlah pihak lainnya mengatakan pemerintah Inggris sulit untuk menghubungi Kedutaan Inggris di Beijing yang tutup pada hari Jumat dan akhir pekan, serta hari Senin dan Selasa untuk Tahun Baru Imlek. Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri mengatakan ada beberapa staf yang bekerja meskipun ada penutupan resmi dan menunjuk ke nomor bantuan darurat 24 jam.

Belum ada kejelasan apakah pemerintah Inggris akan mengevakuasi sekitar 200 warganya yang terperangkap di Wuhan. Kantor Luar Negeri mengklaim telah menasihati semua warga yang melakukan perjalanan ke provinsi Hubei, China, tetapi memberikan sedikit informasi tentang bagaimana meninggalkan daerah yang terkena dampak.

Reaksi ini berbeda dengan Prancis, Amerika Serikat dan Jepang, yang menerapkan logistik untuk mengeluarkan warganya dari Wuhan.

Patel mengatakan pemerintah sedang mencari semua opsi yang dapat mencakup evakuasi warga Inggris dari daerah yang terkena dampak terburuk Coronavirus baru.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: