Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

180 Derajat Berbeda! Dolar AS Makin Sangar, Rupiah Nanar!

180 Derajat Berbeda! Dolar AS Makin Sangar, Rupiah Nanar! Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Nilai tukar dolar AS kian perkasa di hadapan mayoritas mata uang global pada perdagangan spot Senin (27/01/2020) sore ini. Dilansir dari RTI, pasukan mata uang utama di dunia dibuat lumpuh oleh mata uang Paman Sam itu, seperti halnya dolar Australia, poundsterling, dolar New Zealand, dolar Kanada, dan franc.

Seakan belum terpuaskan dan hanya menyelamatkan yen, dolar AS juga menjajah sederet mata uang Benua Kuning, yakni baht, dolar Singapura, won, dolar Hong Kong, yuan, dan rupiah. Benar saja, rupiah masuk ke dalam daftar mata uang Benua Kuning yang dibuat nanar oleh dolar AS. 

Baca Juga: Wabah Corona Merajalela dan Dolar AS yang Menggila, Duh Rupiah Tak Berdaya!

Menyedihkannya lagi, dolar AS membuat rupiah semakin dekat dengan level Rp13.700. Hingga pukul 15.35 WIB, rupiah terkoreksi -0,35% ke level Rp13.620 per dolar AS, level terendah rupiah sepanjang perdagangan hari ini.

Dengan adanya sentimen global berupa merebaknya virus corona dan ditambah dengan sentimen teknikal, rupiah saat ini hanya dapat unggul tipis terhadap dolar Australia (0,17%), sedangkan di hadapan dua mata uang global lainnya rupiah tertekan, yakni euro (-0,36%) dan poundsterling (-0,34%). 

Baca Juga: Habis Perang Lawan AS, Terbitlah Perang Lawan Corona, Xi Jinping Tegas: China Akan Menang!

Asal tahu saja, nasib rupiah di jajaran Asia pun tak kalah pahit lantaran masuk ke dalam lima besar mata uang terlemah di Asia bersama won (0,43%), yuan (0,36%), baht (0,27%), dan dolar Taiwan (0,07%). Adapun di hadapan mata uang Asia lainnya, rupiah dibuat tak berdaya, yakni yen (-0,50%), dolar Hong Kong (-0,29%), ringgit (-0,15%), dan dolar Singapura (-0,10%).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih

Bagikan Artikel: