Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Efek Corona Buat Investor Takut, Kok Kaya Virus SARS Yha

Efek Corona Buat Investor Takut, Kok Kaya Virus SARS Yha Kredit Foto: Antara/Aprillio Akbar
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meleleh 1.78% atau turun 110,90 poin ke level 6.133,21 dengan saham Industri dasar -4.47% dan Aneka Industri -3.12% turun signifikan. Parahnya, pada perdagangan hari ini nilai transaksi di pasar modal Indonesia tidak mencapai Rp5 triliun. 

 

Saham TPIA -9.77% menekan perdagangan setelah menguat signifikan pada pekan lalu akibat sentimen tax holliday yang di berikan pemerintah guna melancakan pembangunan pabrik. Sedangkan saham IMAS -4.63% dan ASII -3.58% turun mengiringi melambatnya penjualan kendaraan pada akhir tahun 2019 lalu. 

 

Head of Research Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi, mengungkapkan bila selain itu katalis dari global dan regional menjadi faktor utama dimana kekhawatiran investor kian tumbuh terhadap prospek perlambatan ekonomi dan mengingatkan kembali akan dampak dari virus SARS 17 tahun silam. 

 

Baca Juga: Tenang-tenang, Mungkin Besok IHSG Sembuh dari Efek Virus Corona Mereda

 

“Meskipun demikian ketakutan investor lebih banyak pada investor domestik dimana investor asing justru mencatatkan aksi beli sebesar Rp161,15 miliar pada saham BMRI dan BBCA melihat sisi fundamental yang masih mumpuni sepanjang tahun 2019,” jelasnya, di Jakarta, Senin (27/1/2020). 

 

Menurutnya, secara teknikal rebound terbuka apabila IHSG mampu kembali diatas 6.150. Sehingga secara teknikal IHSG mencoba menguat dengan potensi teknikal rebound pada support resistance 6.120-6.200. 

 

“Saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal diantaranya UNVR, INCO, TOWR, TBIG, SIMP dan SMRA,” ucapnya. 

 

Baca Juga: Duh Gusti! IHSG Melorot 1,78% di Akhir Sesi II

 

Mengawali pekan mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah tanpa indeks saham Tiongkok. Indeks Nikkei (-2.03%) dan TOPIX (-1.61%) turun signifikan mendekati dua persen. Investor terlihat masuk pada aset haven setelah kekhawatiran terus menghantui tentang dampak coronavirus pada prekonomian dimana akan menghambat perdagangan global terutama pasar komoditas. Jumlah kematiannya telah meningkat hingga setidaknya 80, memicu kehati-hatian pada awal minggu.

 

Bursa Eropa merespon pelemahan mayoritas bursa Asia dengan melemah signifikan. Indeks Eurostoxx (-1.70%), FTSE100 (-1.95%) dan DAX (-1.75%) melemah cukup dalam dengan 19 kelompok industri dizona merah. Imbal hasil obligasi 10 tahunan Italia merosot tajam sejak Agustus setelah pemilihan regional mendukung prospek stabilitas dipemerintahan koalisis. Sentimen selanjutnya investor masih akan terfokus pada perkembangan penyebaran coronovirus di Tiongkok dan potensi dampaknya seperti apa pada demand komoditas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Bagikan Artikel: