Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bos Taspen Buka Suara Soal Peleburan dengan Asabri

Bos Taspen Buka Suara Soal Peleburan dengan Asabri Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Taspen (Persero) buka suara terkait adanya wacana peleburan antara Taspen dan juga PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) atau Asabri dengan BP Jamsostek/BPJS Ketenagakerjaan.

Taspen melalui Direktur Utamanya, A.N.S Kosasih, mengatakan bahwa pihaknya memastikan selalu tunduk dan mengikuti instruksi dari pemegang saham, dalam hal ini Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Laba Taspen di 2019 Tumbuh 42%, Jumlahnya...

"Itu kan masih dibicarakan di tingkat atas yakni Pemerintah. Kalau kami sih ikut Pemerintah selaku pemegang saham," jelas Kosasih di Menara Taspen Jakarta, Senin (27/1/2020).

Diketahui, Pemerintah memiliki rencana penggabungan PT Taspen (Persero), PT Asabri (Persero), dan BP Jamsostek. Hal tersebut merujuk perintah Undang-Undang No.40/2000 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU No.24/2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang secara garis besar memerintahkan pengalihan program PT Taspen dan Asabri ke BPJS Ketenagakerjaan paling lambat 2029.

Bahkan baru-baru ini, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah akan mendorong percepatan pengalihan Asabri dan Taspen ke dalam BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, percepatan pengalihan tersebut ke depannya dinilai bakal memperkuat BPJS Ketenagakerjaan baik dari sisi aset maupun sumber daya lainnya.

Kembali lagi, Kosasih menuturkan, saat ini pihaknya hanya berfokus untuk menahkodai perusahaan dan mampu menuntaskan target-target yang telah diamanahkan pemegang saham.

Sebagai informasi, sepanjang buku tahun 2019, Taspen sukses mencatatkan kinerja positif. Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp388,24 miliar. Bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, angka tersebut tumbuh 42,97% atau melonjak Rp116,69 miliar. Pada tahun 2018 laba yang dicatatkan sebesar Rp271,55 miliar. 

"Kami (Direksi) hanya mengelola saja, Taspen milik pemerintah Indonesia. Kami di sini hanya mendapatkan kepercayaan mengelola dan mendapatkan dengan hasil yang baik," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: