Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Marah-marah, Warga Thailand Tuntut Pemerintahnya Kerja Lebih Becus Atasi Virus Corona

Marah-marah, Warga Thailand Tuntut Pemerintahnya Kerja Lebih Becus Atasi Virus Corona Kredit Foto: Reuters/Athit Perawongmetha
Warta Ekonomi, Bangkok -

Kementerian Kesehatan Thailand segera menggelar rapat darurat bersama Kementerian Transportasi dan Pariwisata saat publik semakin marah dengan cara pemerintah menangani wabah tersebut.

Thailand menjadi negara dengan kasus virus corona terkonfirmasi terbanyak di luar China. Pemerintah pun ingin meredam kemarahan publik.

Baca Juga: Jumlah Orang Terinveksi Virus Corona Tak Akurat, China Coba Sembunyikan Fakta?

"Kami dapat mengontrol situasi dan yakin dengan kemampuan kami menangani krisis tersebut," ungkap Menteri Kesehatan Publik Thailand Anutin Charnvirakul.

Jumlah kasus virus corona di Thailand meningkat menjadi delapan orang pada Minggu (26/1/2020) kemarin.

Anutin menambahkan, tiga orang yang terinfeksi sedang dirawat dan lima orang telah pulih dan kembali ke rumahnya.

Tagar #crapgovernment menjadi trending topik di Twitter Thailand pada Sabtu (25/1/2020) dengan lebih dari 400.000 tweet. Publik mengeluhkan manajemen virus dan isu kesehatan lainnya.

"Jika mencapai titik di mana kesehatan publik dalam bahaya, kami akan mengambil lebih banyak langkah," ujar Anutin yang menjelaskan, pemerintah tidak memprioritaskan pendapatan pariwisata di atas kesehatan.

"Deteksi pasien terinfeksi itu tanda bagus karena ini menunjukkan sistem kita efisien," ujar Anutin, dikutip Reuters.

Turis asal China menjadi sumber terbesar pendapatan pariwisata Thailand. Hampir 11 juta pengunjung dari China datang ke Thailand pada tahun lalu.

Di China, sudah ada sekitar 2.000 kasus virus corona dan puluhan orang lainnya tewas. Berbagai kasus terjadi di negara-negara lain, termasuk Thailand.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: