Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Di tengah karut-marutnya global karena wabah corona, nilai tukar dolar AS menjadi pihak yang paling diuntungkan. Pasalnya, kekhawatiran bahwa virus mematikan itu akan berdampak pada perekonomian global membuat pelaku pasar akhirnya menempuh jalur aman dengan mengoleksi aset keuangan safe haven, dolar AS.
Sejak pagi tadi, dolar AS bergerak terus menguat di hadapan mayoritas mata uang Asia dan dunia, seperti baht, dolar Singapura, won, yen, dolar Hong Kong, rupiah, dolar Australia, poundsterling, dolar New Zealand, dan dolar Kanada. Sementara dolar AS sumringrah, nilai tukar rupiah justru cemberut sepanjang waktu.
Baca Juga: Xi Jinping Pusing 7 Keliling Lawan Corona, Deal Dagang Tahap II dengan Trump Terancam?!
Baca Juga: Teror Corona Belum Reda, Rupiah Jongkok di Klasemen Bawah Asia dan Dunia!
Hingga pukul 16.15 WIB, rupiah terkontraksi -0,24% ke level Rp13.638 per dolar AS. Level tersebut sudah sedikit lebih baik daripada beberapa saat lalu yang menembus Rp13.657 per dolar AS. Meski berat, rupiah pada akhirnya mampu menguat terbatas di ahdapan dolar Australia (0,01%) dan poundsterling (0,08%).
Sementara itu, pergerakan rupiah di tingkat regional Asia juga mulai membaik dengan tidak lagi menjadi mata uang terlemah di Asia. Saat ini, sang Garuda unggul atas ringgit (0,48%), baht (0,38%), won (0,09%), dan dolar Taiwan (0,07%). Adapun di hadapan mata uang lainnya, rupiah masih tertekan oleh yen (-0,31%), dolar Hong Kong (-0,23%), yuan (-0,15%), dan dolar Singapura (-0,15%).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait:
