Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ekonomi Indonesia pad kuartal empat tahun 2019 sebesar 5,06%. Dengan begitu, perekonomian Indonesia sepanjang 2019 tumbuh 5,05%.
"Di tengah ketidakpastian global karena isu perang dagang, Brexit, dan geopolitik, pertumbuhan nasional tetap terjaga di kisaran 5%," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Baca Juga: Diganjar Lagi Investment Grade, BI: Fitch Akui Daya Tahan Ekonomi RI
Menurutnya, beberapa faktor pendorong tumbuhnya ekonomi tahun lalu adalah investasi, sektor konsumsi, dan peningkatan belanja pemerintah. Untuk konsumsi diperkirakan akan tumbuh 5,2% yang didorong oleh pertumbuhan konsumsi LNPRT terkait penyelenggaraan pemilu di 2019 serta terjaganya konsumsi domestik seiring dengan terjaganya stabilitas harga dan nilai tukar.
Di sisi lain, konsumsi pemerintah diproyeksikan tumbuh 3,18%, sementara PMTB diperkirakan tumbuh moderat sebesar 4,74%. Kondisi ini dipengaruhi oleh terjaganya fundamental perekonomian dosmetik di tengah peningkatan risiko ketidakpastian global yang memengaruhi persepsi investor.
Untuk perdagangan sepanjang 2019 masih mengalami surplus yang didorong oleh penurunan impor yang lebih dalam dibandingkan penurunan ekspor. Hal ini ditunjang oleh kebijakan substitusi impor dan kenaikan tarif impor barang konsumsi.
"Kinerja ekspor sangat dipengaruhui oleh rendahnya permintaan impor dari negara partner dagang utama dan penurunan harga komoditas akibat perang dagang," pungkasnya.
Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Puri Mei Setyaningrum