Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BlueDot, Startup Kesehatan Klaim Telah Prediksi Virus Corona

BlueDot, Startup Kesehatan Klaim Telah Prediksi Virus Corona Kredit Foto: Eye of Science
Warta Ekonomi, Jakarta -

Wabah virus corona yang menggegerkan dunia beberapa hari terakhir secara resmi dimunculkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 9 Januari 2020. Namun, sebelum diumumkan oleh WHO, ternyata kehadiran virus mengerikan yang disebut-sebut berasal dari Wuhan, China itu telah diprediksi lebih awal oleh perusahaan startup bernama BlueDot.

Perusahaan startup bidang kesehatan berasal dari Toronto, Kanada itu mengaku telah mendeteksi keberadaan virus corona sejak akhir Desember 2019 lalu. Perusahaan berbasis teknologi digital ini menggunakan algoritma AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan khusus untuk mengumpulkan informasi dari laporan berita dalam 65 bahasa, bersama dengan data maskapai dan laporan wabah penyakit hewan.

Baca Juga: Gegara Virus Corona, Apple Gagal Produksi Perangkat . . . Sudah Pesan 65 Juta Unit Baru!

Hasil data yang diperoleh dari berbagai sumber itu kemudian diolah menggunakan algoritma AI, yang kemudian diteliti ulang oleh ahli epidemiologi internal mereka untuk melihat adanya pola dari wabah penyakit.

Setelah mereka yakin akan adanya penyebaran virus berbahaya, mereka mengirimkan peringatan ke semua pelanggannya di seluruh dunia untuk menghindari zona berbahaya seperti kota Wuhan pada 31 Desember 2019.

"(Kami) menggunakan analytic big data untuk memantau dan mengantisipasi penyebaran penyakit yang paling berbahaya di dunia," tulis Bluedot dalam keterangan resminya, seperti dikutip Wired.

CEO BlueDot, Kamran Khan, mengatakan, pemerintah mungkin tidak dapat diandalkan untuk memberikan informasi secara tepat waktu mengenai wabah virus corona. Karena itu, BlueDot mengambil berita, forum di blog, serta indikasi beberapa peristiwa tentang kemungkinan terjadinya wabah.

Menurut Khan, algoritma tidak menggunakan unggahan media sosial karena data itu terlalu berantakan. Namun, algoritma memiliki satu trik yakni akses ke data global untuk membantu memprediksi ke mana dan kapan warga yang terinfeksi berada. Prediksi dari teknologi itu ternyata benar adanya bahwa virus corona akan menyebar dari Wuhan ke Bangkok, Seoul, Taipei, dan Tokyo dalam beberapa hari setelah kemunculannya.

Khan, yang bekerja sebagai dokter spesialis penyakit menular di rumah sakit Toronto, AS, selama penyakit SARS mewabah pada 2003, bermimpi bahwa dia menemukan cara yang lebih baik untuk melacak penyakit. Virus itu bermula di provinsi Tiongkok, lalu menyebar ke Hong Kong dan Toronto, tempat virus itu menewaskan 44 orang.

"Ada sedikit deja vu sekarang (tentang virus corona)," ujar Khan.

Pada 2003, Khan menjelaskan, dia menyaksikan virus SARS membanjiri kota dan melumpuhkan rumah sakit. Akibatnya, menurut dia, ada banyak kelelahan mental dan fisik karena virus itu sehingga ia tidak ingin hal itu terulang kembali.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: