Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

7 Pengaruh Bitcoin dalam Aktivitas Perekonomian Dunia

7 Pengaruh Bitcoin dalam Aktivitas Perekonomian Dunia Kredit Foto: Unsplash/Viktor Forgacs
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seorang tokoh bitcoin dunia, Trace Mayer baru-baru ini membagikan pandangannya terkait potensi pengaruh hadirnya bitcoin dalam perekonomian dunia. Sebagaimana yang dia tulis di WeUseCoins, Mayer merangkum pengaruh hadirnya bitcoin ke dalam tujuh poin utama. Berikut inilah ketujuh poin pengaruh bitcoin tersebut.

1. Spekulasi

Seperti halnya sebuah novel yang mampu mengaduk-aduk perasaan para pembacanya, bitcoin, menurut Mayer, juga punya kemampuan untuk memicu adrenalin para penggunanya.

Didukung dengan teknologi kriptografis, keberadaan bitcoin dapat memancing apresiasi yang sekaligus berpotensi memicu volatilitas harga yang luar biasa. Kondisi ini sangat cocok bagi para spekulan yang selalu berburu return yang maksimal, meski juga harus ditebus dengan potensi risiko yang sangat tinggi.

Baca Juga: Di Negara Ini, Beli Burger King Bisa Bayar Pakai Bitcoin

2. Adopsi Trader

Dengan potensi return yang maksimal tadi, para trader bitcoin juga tersemangati karena hal tersebut memungkinkan keuntungan yang sangat menjanjikan. Terlebih, proses transaksi yang sepenuhnya dilakukan secara peer-to-peer sehingga hanya melibatkan dua pihak yang sedang bertransaksi tanpa campur tangan regulator.

Imbasnya, transaksi bitcoin menjadi jauh lebih murah karena terhindar dari biaya kartu kredit dan ongkos-ongkos layanan bisnis lainnya.

3. Adopsi Konsumen

Masih berkaitan dengan penurunan biaya layanan tadi, dari sisi konsumen hal itu juga membantu menghemat uang yang biasanya disetorkan pada vendor. Misalnya, dapatkan diskon 20 persen di Amazon dengan berbelanja menggunakan bitcoin melalui Purse.

Selain itu, konsumen dapat membeli barang dengan bitcoin, yang umumnya tidak dapat mereka lakukan semudah itu dengan cara lain. Contohnya, seorang warga negara Amerika Serikat (AS) yang tetap masih dapat membeli karpet Persia atau cerutu Kuba dengan leluasa, meski ada embargo dagang yang tengah berjalan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Taufan Sukma
Editor: Rosmayanti

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: