Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Posisi Trump Makin Tersudut di Sidang Pemakzulan

Posisi Trump Makin Tersudut di Sidang Pemakzulan Kredit Foto: Reuters/Carlos Barria
Warta Ekonomi, Washington -

Posisi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam sidang pemakzulan semakin tersudut setelah tekanan kuat untuk menghadirkan mantan penasihat keamanan nasional John Bolton. Jika hal itu terwujud, upaya pembelaan yang dilakukan kuasa hukum Trump akan menjadi hal sia-sia.

Apalagi tekanan itu justru dari beberapa anggota Senat dari Partai Republik menyatakan pengakuan Bolton perlu didengar di persidangan. Itu juga didukung beredarnya bocoran buku yang ditulis Bolton mengenai rencana pembekuan bantuan untuk Ukraina yang ditukar dengan kebijakan tertentu oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki kasus korupsi mantan wakil presiden Joe Biden dan putranya, Hunter.

Klaim yang dibuat Bolton tersebut akan merusak pembelaan yang dilakukan Presiden Trump. Sebelumnya Trump pekan lalu menyatakan kalau dia tidak ingin Bolton memberikan kesaksian di Senat karena faktor keamanan nasional.

Baca Juga: Pemakzulan Trump, Demokrat Kesampingkan 'Pertukaran Saksi'

The New York Times mengutip manuskrip buku yang belum terbit dan ditulis Bolton yang dipecat Trump pada awal September lalu, menyebut bahwa Trump mengatakan kepada Bolton pada Agustus dia ingin menahan bantuan keamanan senilai USD391 juta untuk Ukraina hingga ada penyelidikan terhadap Biden. Sebelum itu Trump dan kuasa hukumnya bersikeras tidak ada upaya timbal balik untuk meminta penyelidikan Biden kepada Pemerintah Ukraina.

“(Apa yang diungkapkan) Bolton bertolak belakang dengan bukti dan pernyataan yang diungkapkan tim kuasa hukum Presiden Trump,” ujar anggota DPR Demokrat, Adam Schiff. Schiff menjabat penuntut persidangan pemakzulan sebagai perwakilan DPR. “Jika persidangan adil, Senator harus memanggil Bolton menjadi saksi dan menerima catatan serta dokumen lainnya,” paparnya, dilansir BBC.

Sedikitnya empat Senator asal Republik menyerukan Bolton agar memberikan kesaksian, termasuk Mitt Romney dan Susan Collins. Namun, mayoritas anggota Senat dari Republik masih menolak kehadiran saksi atau bukti baru selama persidangan pemakzulan. “Saya pikir akan semakin meningkat ketika (senator) Republik akan bergabung dengan mereka yang berpikir kita seharusnya mendengarkan (testimoni) John Bolton,” ujar Senator Republik Mitt Romney.

Hal senada diungkapkan politikus Republik, Susan Collins, yang menyebutkan laporan buku John Bolton akan memperkuat kasus pemakzulan. Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan, penolakan kesaksian Bolton dan saksi lainnya kini tidak bisa dipertahankan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: