Kanada Masih Bimbang, Boikot Perusahaan Ren Zhengfei Kayak Amerika Enggak Ya?

Warta Ekonomi, Bogor -

Kanada jadi satu-satunya negara anggota jaringan berbagi intelijen yang masih menggantungkan status Huawei dalam pengembangan jaringan 5G-nya.

Negara itu masih mempelajari keputusan Inggris yang memutuskan mengizinkan perusahaan China itu memasok komponen teknologi 5G untuk meluncurkan jaringan telekomunikasi kelima di sana.

Inggris mengizinkan Huawei memasok komponen teknologi dengan batasan 35%, serta tidak boleh terlibat di inti jaringan tempat data diproses. "Itu jadi (pilihan solutif) yang sedang kami pertimbangkan," begitu komentar Menteri Inovasi Kanada, Navdeep Bains saat ditanya soal keputusan Inggris, dikutip dari Reuters, Rabu (29/1/2020).

Baca Juga: Walau Dapat Izin Perdana Menteri Inggris, Huawei Malah Dikecam Organisasi Keamanan Siber Ini!

Bains mengatakan, Kanada akan terus berdiskusi dengan sekutu--Amerika Serikat (AS)--sehingga ia tak bisa membeberkan waktu pengambilan keputusan dari Kanada.

Ia bilang, "saya tak akan terburu-buru mengambil kesimpulan dari solusi apapun yang terlihat saat ini."

Sebelumnya, narasumber yang menolak diidentifikasi telah mengatakan, Ottawa akan mempelajari dengan seksama apa yang dilakukan oleh Inggris terhadap Huawei.

Pada November 2019, Pejabat Senior AS mengatakan kepada Kanada, jika mereka menggunakan teknologi Huawei, maka negara itu terancam tak bisa lagi berbagi jaringan intelijen dengan AS, Inggris, Australia, dan Selandia Baru.

Menurut Amerika, peralatan teknologi Huawei dapat digunakan sebagai alat untuk mencuri rahasia negara Barat, karena hubungan perusahaan dengan Pemerintah China. Selandia Baru dan Australia pun memboikot komponen teknologi 5G Huawei.

Dalam sebuah pernyataan, Huawei Canada menyatakan, "dalam sepuluh tahun operasi kami di Kanada, tidak pernah ada insiden keamanan atau masalah apapun."