Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tagar Free Palestine Menggaung di Jagad Medsos, Trump Effect Nih!

Tagar Free Palestine Menggaung di Jagad Medsos, Trump Effect Nih! Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Washington -

Tagar #FreePalestine meramaikan jagad Twitter dan menempati topik paling banyak dibahas dan dibagikan di jagat Twitter. Tagar ini ramai digunakan setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan rencana perdamaian Timur Tengah.

Melansir Anadolu Agency pada Rabu (29/1/2020), sejauh ini ada sekitar 60 ribu unggahan yang dibagikan menggunakan tagar "Free Palestine" di Twitter.

Baca Juga: AS Bilang Mau Investasi Perdamaian Palestina-Israel, Presiden Abbas: Yerusalem Tak Dijual!

Sementara itu, Palestina telah mengecam rencana perdamaian Timur Tengah AS. Ribuan warga Palestina melakukan aksi protes di Jalur Gaza, sementara dua kelompok yang berseteru - Hamas dan Fatah - mengeluarkan pernyataan bernada kecaman terhadap rencana tersebut.

Rencana perdamaian yang diajukan Trump memunculkan dua solusi dua negara, di mana Israel dan negara Palestina hidup berdampingan satu sama lain dengan syarat.

Trump mengusulkan negara Palestina di masa depan beribukota di Yerusalem Timur sebagai salah satu langkah terobosan dalam menyelesaikan konflik Israel dan Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Namun, Trump juga mengatakan Yerusalem akan tetap menjadi Ibu Kota Israel yang tidak terpisahkan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan 'seribu tidak' atas rencana perdamaian Timur Tengah tersebut.

"Setelah omong kosong yang kami dengar hari ini kami mengatakan seribu tidak untuk Kesepakatan Abad Ini," kata Abbas pada konferensi pers di kota Ramallah, Tepi Barat.

"Saya katakan kepada Trump dan Netanyahu: Yerusalem tidak dijual; semua hak kami tidak dijual dan tidak ada tawar-menawar. Dan kesepakatan Anda, konspirasi, tidak akan disetujui," imbuhnya.

Abbas menegaskan, Palestina tetap berkomitmen untuk mengakhiri pendudukan Israel dan mendirikan negara dengan ibukotanya di Yerusalem timur.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Bagikan Artikel: