Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba dan Pendapatan LVMH Naik, Berkat Produk Fashion dan Kulit

Laba dan Pendapatan LVMH Naik, Berkat Produk Fashion dan Kulit Kredit Foto: Retail-insider.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

LVMH Moet Hennessy Louis Vuitton SE mengatakan, pendapatan kuartal keempatnya naik secara signifikan. Brand mewah dari Prancis ini mengakhiri tahun dengan pendapatan dan laba yang lebih tinggi.

Menurut perkiraan perusahaan software dan data finansial, FactSet, pendapatan LVMH untuk kuartal terakhir tahun ini sebesar EUR15,27 miliar atau US$16,83 miliar tumbuh secara organik 8 persen dari EUR13,7 miliar dan memenuhi ekspektasi para analis sebesar EUR15,21 miliar.

Baca Juga: Berdiri Sejak 1837, Ini Rahasia di Balik Mahalnya Tas Louis Vuitton

Pendapatan LVMH untuk tahun ini mencapai EUR53,67 miliar, tumbuh secara organik sebesar 10%. "Laba bersih untuk 2019 naik menjadi EUR7,17 miliar dari EUR6,35 miliar pada 2018," kata LVMH seperti dikutip Marketwatch, Selasa (28/1/2020). Perusahaan mengusulkan dividen sebesar EUR6,80 per saham, naik dari EUR6 per saham pada 2018.

Kenaikan laba dan pendapatan yang diperoleh perusahaan konglomerat Prancis ini ditopang oleh divisi barang-barang fashion dan kulit. Kelompok divisi ini membukukan pertumbuhan pendapatan organik sebesar 15 persen. Kelompok divisi ini termasuk produk brand Louis Vuitton, Dior, dan label mewah besar lainnya.

Louis Vuitton merupakan brand mewah yang penjualannya terbaik di dunia. LVMH juga punya brand perhiasan Italia Bulgari, ritel kosmetik Sephora, pembuat konyak atau brandy Hennessy, dan puluhan brand lainnya. Tahun lalu, LVMH membeli perusahaan perhiasan Amerika, Tiffany & Co. Akuisisi ini membuat LVMH menjadi perusahaan perhiasan terbesar di dunia.

Namun demikian, penjualan LVMH di China mengalami penurunan tajam yakni seperempatnya akibat protes berlarut-larut di Hong Kong. Akan tetapi, penurunan tersebut tidak memengaruhi performa grup LVMH secara keseluruhan.

Kepala eksekutif dan pengendali pemegang saham LVMH, Bernard Arnault mengatakan, ia telah menanyakan timnya di China terkait dampak dari aksi protes di Hong Kong terhadap penjualan produknya. "Masih terlalu dini untuk mendapatkan jawabannya," kata Arnault kepada wartawan dan analis, seperti dikutip Wall Street Journal, Minggu.

Namun, LVMH menyatakan sangat percaya diri untuk setahun ke depan. Mereka berkomitmen akan terus berpegang pada tujuan memperkuat posisi terdepan di sektor ini.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Lili Lestari
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: