Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kota-kota Ini Dinobatkan sebagai Kota Terpadat di Dunia, Apa Saja Ya?

Kota-kota Ini Dinobatkan sebagai Kota Terpadat di Dunia, Apa Saja Ya? Kredit Foto: Reuters/Cathal McNaughton
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebuah indeks lalu lintas bernama Tom-Tom merilis daftar kota paling padat di dunia. Menurut penelitian ini, kota Bengaluru, India menempati urutan pertama kota terpadat di dunia, sementara Jakarta menduduki urutan ke sepuluh.

Dilansir di laman Wired, Jumat (31/1/2020), lima kota yang lain yang menduduki kota terpadat setelah Bengaluru, adalah Manila, Bogotá, Mumbai, dan Pune. Menurut penelitian itu, atas kepadatan itu, kota-kota mega tersebut memiliki lalu lintas terburuk di dunia.

Baca Juga: Rencana Terapkan 5G di Ibu Kota Baru, Seperti Apa?

Laporan yang dirilis oleh perusahaan navigasi dan pemetaan Belanda pada hari Selasa (28/1/2020) itu memberi peringkat kota-kota dengan waktu rata-rata yang ditambahkan dalam perjalanan.

Ini juga mencakup perincian tentang kapan kemacetan terberat dan teringan, bagaimana jalan raya dibandingkan dengan permukaan jalan, dan berapa banyak pengemudi waktu yang terbuang menunggu pengemudi lain untuk keluar dari jalan mereka.

Salah satu perwakilan dari TomTom, Nick Cohn mengatakan, sangat mudah untuk melihat mengapa kota-kota di India, Asia Tenggara, dan Amerika Selatan mendominasi daftar teratas ini. Dia melanjutkan, akibatnya hal itu membuat tidak cukupnya alternatif bagi masyarakat untuk berkeliling.

"Ini sebagian karena kesuksesan ekonomi yang besar," kata Cohn.

Dia mencontohkan, kota Bengaluru, yang populasinya meningkat kira-kira dua kali lipat sejak 2001. Diperlukan jalan, manajemen lalu lintas, dan sistem transit yang diperlukan untuk memindahkan semua para penghuni kota.

TomTom mengambil datanya dari lebih dari 600 juta pengemudi yang menggunakan petanya, baik pada perangkat navigasi aftermarket sekolah lama. Mereka melakukannya melalui sistem navigasi built-in mobil mereka, atau aplikasi ponsel pintar.

Pengguna tidak perlu melihat logo TomTom untuk menjadi bagian dari datanya. Sebab, perusahaan menyediakan data untuk Apple Maps, dan baru-baru ini membuat kesepakatan untuk melakukan hal yang sama untuk Huawei.

Laporan lalu lintas tersedia secara gratis, tetapi kota-kota yang menginginkan jenis data penyelaman mendalam yang diperlukan untuk mengurangi kemacetan harus membayar.  TomTom menawarkan data lalu lintas real-time, reporter acara yang mencatat hal-hal seperti penutupan jalan, data historis yang berasal dari 2008, analisis yang lebih disukai pengemudi rute daripada yang lain, dan banyak lagi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: