Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sri Mulyani Curhat Pernah Dicecar Presiden Bank Dunia Gegara Penyakit Kuntet

Sri Mulyani Curhat Pernah Dicecar Presiden Bank Dunia Gegara Penyakit Kuntet Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku pernah dipermalukan oleh Presiden Bank Dunia saat menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia periode 2010-2016. Kala itu, Presiden Bank Dunia masih dijabat oleh Jim Yong Kim.

Sri mengaku, pada dua tahun pertama menjabat, dia terus dicecar oleh Kim terkait permasalahan stunting di Indonesia. Stunting merupakan penyakit kuntet dan lemahnya daya pikir anak yang disebabkan kurangnya pasokan gizi anak.

"Waktu saya di bank dunia pertama kali saya dipermalukan dengan persoalan stunting itu karena Presiden Bank Dunia dokter juga," kata dia di acara Bank Dunia bertajuk Aspiring Indonesia, Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Baca Juga: Warganet ke Sri Mulyani: Bu Tolong Awasi Dana Desa, Kades Beli Rumah Baru

Padahal, lanjut dia, stabilitas ekonomi makro Indonesia bisa terjaga pada periode itu terus dipuji-puji. Namun, dia sangat menaruh perhatian pada banyaknya stunting di Indonesia dan menjadikannya sebagai nomor kedua terbanyak.

"Apa itu stunting? Kata saya. Itu baru dua tahun saya di World Bank saya baru di-wake up. Terus saya dipermalukan, terus sama Jim Kim kamu harus lakukan, katanya. Dia spesifik mempermalukan saya untuk itu," tegas dia.

Baca Juga: Stunting Berpotensi Rugikan Negara Hingga Rp400 T

Sejak saat itu, Sri berkomitmen untuk menurunkan angka, saat Wakil Presiden Jusuf Kalla beberapa kali mengunjunginya di Amerika Serikat, dia selalu mengingatkan supaya stunting mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Lantaran sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.

"Semenjak itu pak JK aware sama stunting and lihat dalam debat presidential election kemarin, ngomogin stunting semua, itu big achievement, maka sejak itu persoalannya bukan satu kementerian dan satu daerah saja," ujar Sri.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: