Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

MUI: Kenapa Saudara-Saudara Kita dari Etnis China Kaya-Kaya?

MUI: Kenapa Saudara-Saudara Kita dari Etnis China Kaya-Kaya? Kredit Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menegaskan seharusnya orang beragama Islam lah yang mendominasi jejaran orang terkaya di Indonesia. Sebab, ia mengatakan umat Islam merupakan mayoritas dengan jumlah mencapai 90 persen dari total penduduk Indonesia.

Ia mengatakan, namun dari itu, saat ini sembilan dari 10 orang kaya di Indonesia bukan beragama Islam. Menurutnya, hal ini merupakan fakta lemahnya umat Islam di Indonesia dalam menguasai sektor bisnis dan ekonomi.

"Data ini jelas menunjukkan adanya ketidakadilan proporsional. Semestinya secara proporsional dari 10 orang terkaya di negeri ini, 9 orang adalah beragama Islam," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Baca Juga: AS Klaim Virus Corona Menular dari Orang ke Orang untuk Pertama Kalinya

Baca Juga: 12 Tahun Jadi Orang Terkaya di India, Mukesh Ambani Kantongi Harta Rp1.300 Triliun

Lanjutnya, ia menyebut terkait fakta tersebut tidak boleh dijadikan dasar umat Islam untuk membenci umat agama lain. Namun, sambungnya, hal tersebut justru dijadikan pelajaran untuk lebih giat di sektor ekonomi dan bisnis.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan pesan Imam Syafi'i 'man jadda wa jadda', yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh maka akan dapat. Menurutnya prinsip itu yang menjadi pegangan para orang terkaya di Indonesia.

"Kenapa saudara-saudara kita dari etnis China (Tionghoa) banyak yang sukses dan berhasil dalam dunia ekonomi dan bisnis? Ya karena mereka serius dan bersungguh-sungguh di dalam mengurusi dan menerjuni dunia ekonomi dan bisnis tersebut," ujarnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Bagikan Artikel: