Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar dari Kasus Mantan Dirut Garuda Ari Askhara

Belajar dari Kasus Mantan Dirut Garuda Ari Askhara Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Beberapa bulan lalu, sempat heboh isu yang menerpa Mantan Dirut Garuda, Ari Askhara. Sayangnya, masyarakat langsung menelan mentah–mentah informasi yang beredar baik melalui media maupun sosial media. Di antara isu yang dihembuskan ke masyarakat tersebut adalah perselingkuhan dan penyelundupan sepeda Bromton. Celakanya, kedua isu tersebut hingga sekarang tidak terbukti kebenarannya.

"Isu tersebut dihembuskan oleh orang–orang yang berkepentingan hanya untuk merusak reputasi Ari Askhara. Dari kasus ini, saya berharap, masyarakat bisa belajar membedakan informasi yang benar dan salah. Karena, masyarakat yang tidak bisa membedakan informasi yang salah dan yang benar sangat gampang diprovokasi. Ini tentu membayakan bagi kita semua," kata Pengamat Politik sekaligus Aktivis 98, Irwan Suhanto.

Baca Juga: Melihat Ari Askhara di Mata Pengamat Politik dan Sahabat

Kedua isu ini menjadi hangat karena terkait dengan isu kontroversial tentang orang ketiga dan rumah tangga Ari Ashkara. Bahkan, beberapa media tanpa mengecek kebenarannya mengutip cuitan dari akun twitter anonym @digeeembok dan membuat seolah-olah cuitan tersebut sudah terverifikasi kebenarannya. Padahal, hingga saat ini tidak ada konfirmasi dari pihak media maupun akun anonym penyerang tersebut kepada pihak-pihak yang tertuduh.

Beberapa nama yang terseret sudah menyanggah bahkan mengeluarkan somasi terkait tuduhan yang dilemparkan oleh akun anonym @digeeembok. Cyndyana Lorens, salah satu nama yang dikaitkan oleh @digeeembok dengan Ari Ashkara dengan tegas membantah isu tersebut bahkan akan melanjutkan ke jalur hukum.  Menurut Cyndy, bukan hanya dirinya yang namanya tercoreng, melainkan juga profesinya sebagai pramugari.

"Bahkan apabila perlu, saya akan bawa ini ke pihak yang berwajib," kata dia.

Dalam era disrupsi media, informasi dapat dengan mudah disebarluaskan bahkan tanpa disaring. Bahkan, hal yang belum terverifikasi kebenarannya dapat menimbulkan asumsi di publik. Hal ini  sangat berbahaya karena lewat penyebaran informasi tersebut, reputasi seseorang dapat dihancurkan dengan mudah.

Keberadaan akun anonym tersebut membuat kasus Garuda menjadi seperti berita gossip tak bermutu yang lebih mengedepankan isu-isu personal dan bukan isu yang lebih penting yaitu kinerja Garuda Indonesia sebagai BUMN andalan Tanah Air.

"Bagi beberapa kalangan, Ari Ashkara menjadi ancaman dan harus disingkirkan untuk membuat posisi mereka aman, baru baca cuitan yang belum jelas kebenarannya, sudah heboh," kata dia.

Sebelumnya, Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) buka suara terkait viralnya thread di akun media sosial twitter @digeeembok. Seperti diketahui, Vice President Cabin Crew PT Garuda Indonesia Roni Eka Mirsa telah melaporkan akun tersebut ke polisi atas tuduhan pencemaran nama baik.

"Saya kira kita harus akui Republik kita ini penuh dengan akun-akun yang punya gaya bekerja sepeti itu," kata Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda (Sekarga), Tomy Tampatty, di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: