Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inti Rencana Perdamaian Timur Tengah AS, Pengamat: Palestina Harus Menyerahkan Segalanya

Inti Rencana Perdamaian Timur Tengah AS, Pengamat: Palestina Harus Menyerahkan Segalanya Kredit Foto: Foto/Anadolu
Warta Ekonomi, Ramallah, Tepi Barat -

Ali Abunimah, salah satu pendiri The Electronic Intifada dan penulis buku "The Battle for Justice in Palestine" menuturkan bahwa inti dari rencana perdamaian Amerika Serikat (AS) adalah Palestina harus menyerah. Abunimah mengatakan, jika Palestina mau menyerah dan menyetujui rencana itu, maka tidak ada ada masalah.

Abunimah mengatakan, kemarahan terhadap rencana perdamaian AS adalah karena Washington seperti secara resmi memberikan segalanya kepada Israel atau mengatakan Israel harus memiliki segalanya.

“Poin yang saya tekankan adalah betapa sedikitnya perbedaaan antara apa yang disebut dengan perjanjian perdamaian. Pendekatan dasarnya selalu jika saja Palestina akan menyerahkan semua hak mereka, maka tidak akan ada masalah," ucapnya, seperti dilansir Sputnik.

Baca Juga: Dukung Rencana Perdamaian Timur Tengah Trump, Presiden Turki: Arab Pengkhianat

Abunimah mengatakan, pendekatan yang dilakukan Presiden AS Donald Trump serupa dengan yang ada pada pemerintahan sebelumnya. “Pemerintahan (George) Bush dan pemerintahan (Barack) Obama pada dasarnya sepakat bahwa Israel akan mendapatkan semua permukiman besar. Trump setuju dengan itu," ucapnya.

“Ketika terus bergerumul tentang masalah kecil. Kuncinya di sini adalah kesinambungan dalam pendekatan anti-Palestina Amerika," sambungnya.

Berbicara mengenai dampak kesepakatan itu, Abunimah meramalkan bahwa akan ada kelanjutan status quo, karena kemunafikan komunitas internasional ketika berbicara mengenai Israel. Dia mencatat, Israel menganeksasi Yerusalem di bawah hukum Israel pada 1981 dan melanjutkan untuk melakukan hal yang sama dengan Dataran Tinggi Golan pada tahun-tahun berikutnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: