Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mata Uang Kripto Perusahaan Mark Zuckerberg Kembali Ditinggal 'Investor', Dampaknya?

Mata Uang Kripto Perusahaan Mark Zuckerberg Kembali Ditinggal 'Investor', Dampaknya? Kredit Foto: REUTERS/Dado Ruvic
Warta Ekonomi, Bogor -

Proyek mata uang kripto Facebook, Libra, kembali dihadapkan dengan masalah. Vodafone, salah satu pendukung Asosiasi Libra Facebook, memilih hengkang dari jajaran pendukung mata uang digital itu; menyusul Visa dan Mastercard.

Sejumlah merek besar lain juga mengambil langkah serupa sebelum Vodafone karena masalah peraturan dan kecemasan para regulator finansial di beberapa negara.

"Kami dapat mengonfirmasi Vodafone bukan lagi anggota Asosiasi Libra," kata Kepala Komunikasi Libra, Dante Disparte, dikutip dari Newsweek, Senin (3/2/2020).

Baca Juga: Berkat Facebook Dominasi Pasar Medsos, Harta Bosnya Tak Habis Meski Dibagi ke Seluruh Warga AS

Vodafone mengambil langkah itu karena memilih untuk fokus pada layanan transfer uang selulernya yang sudah populer di Afrika; M-Pesa.

Juru Bicara Vodafone menyampaikan, "Grup Vodafone memutuskan menarik diri dari Asosiasi Libra. Sejak awal kami ingin berkontribusi dalam memperluas inklusi keuangan; kami merasa dapat sepenuhnya berkontribusi dengan memfokuskan upaya kami pada M-Pesa."

Asosiasi Libra beranggotakan organisasi yang menjaga sistem pembayaran, menciptakan infrastruktur sebagai dasarnya, lalu membuat keputusan kebijakan. Namun, saat sejumlah regulator dan politisi menentang proyek Libra, sejumlah perusahaan lebih memilih batal memberi dukungan.

"Meski susunan anggota asosiasi berpotensi berubah dari waktu ke waktu, desain tata kelola dan teknologi Libra memastikan sistem pembayarannya akan tetap tangguh," begitu komentar Disparte.

Facebook mengumumkan rencana Libra pada Juni 2019, menyatakan mata uang digital itu akan dirilis di sejumlah negara pada 2020. 

Sejumlah politisi dan regulator menentang Libra karena berpotensi menganggu sistem keuangan, menurut mereka. "Kami akan gila jika memberi mereka (Facebook) kesempatan untuk bereksperimen dengan rekening bank orang," begitu kata Senator Demokrat sekaligus anggota peringkat Komite Perbankan Senat, Sherrod Brown.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Bagikan Artikel: