Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis Iklan Mbah Google dan Youtube Merosot, Saham Alphabet Kena Batunya!

Bisnis Iklan Mbah Google dan Youtube Merosot, Saham Alphabet Kena Batunya! Kredit Foto: Unsplash/Lauren Edvalson
Warta Ekonomi, Bogor -

Kepala Eksekutif Alphabet Inc (GOOGL.O) Sundar Pichai mengumumkan angka penjualan yang telah lama dituntut investor, namun sahamnya justru turun 5% karena bisnis periklanan Google dan bisnis Youtube yang kurang memuaskan.

Pichai berupaya melawan perlambatan pertumbuhan pendapat di bisnis periklanan perusahaan dengan menunjuk para inovator mudanya. Namun, pendapatan iklan dari Youtube justru meleset jauh dari perkiraan.

"Unit Youtube menghasilkan pendapatan iklan pada kecepatan US$15 miliar per tahun," kata Pichai, dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2020). Sementara, perkiraan kasarnya ada di angka US$25 miliar.

Baca Juga: YouTube Rilis Fitur Baru Lacak Profil Netizen Tanpa Nama, Kamu Wajib Coba!

Analis Keuangan dari Atlantic Equities, James Cordwell pun menyadari penurunan pendapatan iklan Youtube. Namun, menurutnya, jumlah pencarian di platform itu justru bertumbuh.

Cordwell berujar, "(pendapatan tahunan) Youtube lebih kecil dari perkiraan, tetapi di sisi lain, pencarian justru tumbuh lebih cepat daripada yang ditakutkan perusahaan."

Youtube telah menjadi daya tarik terbesar bagi para pengiklan selama satu dekade. Hal itu memungkinkan Alphabet menjadi perusahaan keempat dengan valuasi US$1 triliun.

Namun, baru-baru ini investor mencemaskan keberlangsungan dominasi perusahaan, apalagi saat regulator antimonopoli AS menyelidiki Google. Belum lagi, Amazon dan Facebook yang terus melebarkan sayap bisnis iklan secara global.

Baca Juga: Susul Google, Apple Turut Tutup Sejumlah Kantor di Wilayah . . . .

Sedikit Tambahan dari Laporan Keuangan Google

Sementara itu, pertumbuhan penjualan keseluruhan perusahaan merosot di bawah 20% dalam tiga kuartal pada 2019. Padahal, sebelumnya hal itu hanya terjadi sekali dalam tiga tahun sebelumnya.

Alphabet menyalahkan kondisi nilai tukar mata uang yang tak stabil serta perubahan signifikan ada fitur; sehingga perusahaan tak fokus pada nilai kuartalan.

Penjualan keseluruhan Alphabet pada Kuartal IV adalah US$46,08 miliar, naik 17% daripada perkiraan rata-rata US$46,94 miliar dari para analis keuangan.

Dari segi penjualan iklan, Google mencatat peningkatan 16,7% dibading periode yang sama tahun lalu; menghimpun US$37,93 miliar.

Sementara itu, pengeluarannya menggelembung karena mempekerjakan ribuan tenaga penjualan, pembangunan pusat data baru, dan pemasaran merek Google melalui perangkat keras dan unit usaha lainnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: