Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dear Pengguna Twitter, Hacker Telah Coba Curi Nomor HP-mu Loh, Sebaiknya Lakukan . . . .

Dear Pengguna Twitter, Hacker Telah Coba Curi Nomor HP-mu Loh, Sebaiknya Lakukan . . . . Kredit Foto: Unsplash/Freestocks
Warta Ekonomi, Bogor -

Twitter membeberkan upaya pembajakan nomor telepon milik para pengguna oleh peretas, setelah peneliti keamanan menemukan kecacatan dalam fitur unggahan kontak aplikasi itu.

Dalam pernyataan yang dirilis melalui blog resmi, Twitter mengaku sudah mengidentifikasi volume permintaan tinggi untuk mengakses nomor telepon. Permintaan itu berasal dari alamat IP di Iran, Israel, dan Malaysia.

"Beberapa alamat IP itu mungkin memiliki ikatan dengan peretas yang disponsori negara," begitu kata Twitter dalam unggahan blog, dikutip dari Reuters, Selasa (4/2/2020).

Baca Juga: Hai Facebook, Google, Twitter, Ada Kritik Nih dari . . . , Bunyinya: Kalian Rampas HAM Pengguna!

Sayangnya, juru bicara Twitter menolak membeberkan jumlah nomor telepon pengguna yang sudah bocor dan berhasil didapatkan oleh peretas. Untuk itu, sebaiknya pengguna menghapus nomor telepon yang tertaut dengan akun mereka.

Twitter menyebut, "kami tidak dapat mengidentifikasi semua akun yang mungkin terkena dampak."

Namun, perusahaan itu mencurigai adanya potensi koneksi dengan peretas yang didukung pemerintah sejumlah negara; karena penyerang di Iran tampaknya memiliki akses tidak terbatas.

"Padahal, jaringan Twitter dilarang di sana," sebut Reuters dalam laporannya

Sebelumnya, publikasi dari TechCrunch pada 24 Desember 2019 menyebutkan, Peneliti Keamanan Ibrahim Balic telah berhasil mencocokan 17 juta nomor telepon dengan akun penguna Twitter tertentu. 

Ia memanfaatkan kelemahan fitur kontak pada Twitter versi Android. Bahkan, TechCrunch bisa mengidentifikasi politisi senior Israel dengan mencocokkan nomor telepon melalui fitur itu.

Untuk itu, Twitter mengaku mengubah fitur sehingga tak lagi mengungkapkan nama akun tertentu, lalu menangguhkan akun yang diyakini menyalahgunakan fitur tersebut.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tanayastri Dini Isna
Editor: Tanayastri Dini Isna

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: