Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Duh.. Duh.. Twitter Sebut Ada Upaya Peretasan Akun Pengguna oleh Pihak Pemerintah

Duh.. Duh.. Twitter Sebut Ada Upaya Peretasan Akun Pengguna oleh Pihak Pemerintah Kredit Foto: Reuters/Thomas White
Warta Ekonomi, Jakarta -

Twitter mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah menemukan upaya dari pihak pemerintah yang mengakses nomor telepon yang terkait dengan akun pengguna. Temuan ini muncul setelah seorang peneliti keamanan menemukan celah dalam fitur "unggahan kontak" Twitter.

Dalam pernyataan yang dipublikasikan di blog, Twitter mengatakan telah mengidentifikasi "volume permintaan yang tinggi" untuk menggunakan fitur yang berasal dari alamat IP di Iran, Israel, dan Malaysia. Dikatakan, tanpa merinci, bahwa "beberapa alamat IP ini mungkin memiliki ikatan dengan pihak pemerintah."

Baca Juga: Dear Pengguna Twitter, Hacker Telah Coba Curi Nomor HP-mu Loh, Sebaiknya Lakukan . . . .

Seorang juru bicara perusahaan menolak untuk mengatakan berapa banyak nomor telepon pengguna telah terungkap. Menurutnya, Twitter tidak dapat mengidentifikasi semua akun yang mungkin terkena dampak dilansir dari Reuters, Selasa (4/2/2020).

Dia mengatakan, Twitter mencurigai adanya kemungkinan koneksi dengan aktor yang didukung negara karena para penyerang di Iran tampaknya memiliki akses tidak terbatas ke Twitter, meskipun jaringan tersebut dilarang di sana.

TechCrunch melaporkan (24/12/2019), seorang peneliti keamanan, Ibrahim Balic, telah berhasil mencocokkan 17 juta nomor telepon dengan akun pengguna Twitter tertentu dengan mengeksploitasi kelemahan dalam fitur kontak pada aplikasi Android-nya.

TechCrunch mengatakan dapat mengidentifikasi politisi senior Israel dengan mencocokkan nomor telepon melalui alat tersebut.

Fitur yang memunculkan nomor telepon pengguna yang terhubung d Twitter, dinonaktifkan secara default untuk pengguna di Uni Eropa di mana aturan privasi yang ketat berlaku. Namun, fitur ini diaktifkan secara default untuk semua pengguna lain secara global, kata juru bicara itu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: