Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ada Kabar Warga Natuna Eksodus Takut Virus Corona, Bupatinya Bilang...

Ada Kabar Warga Natuna Eksodus Takut Virus Corona, Bupatinya Bilang... Kredit Foto: Antara/Cherman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bupati Natuna, Abdul Hamid Rizal, merespons adanya kabar ribuan warganya eksodus karena khawatir potensi virus corona dari Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikarantina. Hamid mengatakan, ada kekhawatiran karena warga Natuna miskomunikasi informasi soal WNI dikarantina.

Dia menekankan, informasi yang begitu cepat membuat warga Natuna panik. Hal ini sudah dibicarakan dengan Menko Polhukam, Mahfud MD.

Baca Juga: Observasi WNI di Natuna Ditolak Warga, Mahfud MD Panggil Tito dan Terawan

"Nah, itu tadi, kata pak Mahfud karena terlalu cepat evakuasinya. Jadi, ya mungkin informasinya agak sedikit terlambat," ujar Hamid di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Dia menambahkan, selama ini warga Natuna lebih banyak mendapat penjelasan dari media massa. Informasi dari Pemerintah Pusat terkait evakuasi dan karantina WNI dari Wuhan di Natuna sangat minim. Maka itu, warga resah dan sempat menggelar aksi demo berujung ricuh pada Senin kemarin, 3 Februari 2020.

"Biasa namanya orang kampung, belum pernah ada yang begitu. Jadi, merasa was-was, ada apa dikarantina? Sekarang, kita sudah menggerakan tim-tim yang di lapangan untuk menyosialisasikan supaya masyarakat tidak terlalu cemas," jelasnya.

Dia menekankan, pula dari penjelasan Mahfud, pemerintah memberikan kepastian penanganan WNI yang dikarantina.

"Bahwa pemerintah akan menangani semua permasalahan yang ada di Natuna dengan masyarakat yang ada di Natuna. Jadi, tidak hanya menangani yang pulang, tetapi masyarakat Natuna juga ditangani," tuturnya.

Meski demikian, ia mengklaim bahwa saat ini, warga Natuna sudah tenang dengan upaya dari Pemerintah Pusat. Dia menyampaikan, ikut menjelaskan bahwa lokasi observasi WNI di Wuhan, jaraknya cukup jauh dari pemukiman warga sehingga dinilai aman. Ia pun membantah jika ada kabar eksodus warganya.

"Itu kan pangkalan militer, ditutup. Enggak bisa masuk lagi," katanya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Puri Mei Setyaningrum

Bagikan Artikel: