Warga China Terjebak Corona, Saham Developer Aplikasi Ketiban Berkah

Warta Ekonomi, Jakarta -

Game online dan aplikasi video pendek telah menjadi salah satu dari sedikit penerima manfaat wabah virus China. Tren ini muncul ketika orang-orang yang terjebak dalam karantina sendiri di rumah mencari hiburan dan cara-cara memanfaatkan waktu mereka.

"Saya hanya menggunakan ponsel saya selama tiga jam sehari di tempat kerja, tetapi sekarang setidaknya delapan jam setiap hari selama Festival Musim Semi, karena itu sangat membosankan," kata Lu Zhang, seorang guru sekolah menengah pertama di Provinsi Shandong Timur, dilansir dari Reuters, Selasa (4/2/2020).

Investor telah memanfaatkan tren ini. Akibatnya saham penerbit game asal China, seperti Tencent, naik 2 persen di Bursa Hong Kong pada Selasa, melampaui kenaikan 1 persen dalam benchmark. Sementara di New York, NetEase naik hampir 3%.

Baca Juga: Dihujat Gegara Unggah soal Virus Corona, Istri Opick Akhirnya Minta Maaf

Saham Bilibili, platform video asal China yang terdaftar di AS, naik hampir 7%. Begitu pun saham mesin pencari Baidu dan raksasa e-commerce Alibaba ikut naik.

Lima pengembang game seluler, termasuk Ourpalm, sahamnya melonjak dengan maksimum yang diizinkan 10% pada Selasa.

Unduhan mingguan di aplikasi video ByteDance Xigua melonjak 77% dari 20 Januari hingga 26 Januari, setelah mengumumkan rencana untuk memutar perdana film Lost in Russia secara gratis, menurut laporan dari App Annie.

"Waktu yang saya habiskan di ponsel melebihi 10 jam," seorang warga Shanghai, yang diidentifikasi sebagai Wang, mengatakan dalam sebuah posting-an media sosial seperti dilaporkan Reuters.

"Apa yang Anda semua sarankan agar saya melakukan selain melihat ke ponsel saya?" pungkasnya.