Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sobek Naskah Pidato Kenegaraan Trump, Nancy Pelosi: Itu Sopan, Harus Dilakukan

Sobek Naskah Pidato Kenegaraan Trump, Nancy Pelosi: Itu Sopan, Harus Dilakukan Kredit Foto: Reuters/Kevin Lamarque
Warta Ekonomi, Washington -

Ketua House of Representative atau DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi, merobek salinan pidato kenegaraan State of Union Presiden Donald Trump yang telah disiapkan di akhir pidato.

Ketika Trump selesai berpidato dan sebagian besar anggota parlemen berdiri untuk bertepuk tangan, Pelosi ikut berdiri kemudian mengambil salinan pidato dan merobeknya menjadi dua. Ia kemudia meletakannya di tumpukan di atas mimbar saat Trump berjalan untuk menyambut anggota Kongres.

Baca Juga: Trump Tolak Ajakan Nancy Pelosi untuk Berjabat Tangan

Saat ditanya wartawan mengapa ia merobek salinan pidato Trump, Pelosi menjawab: "Itu adalah hal yang sopan untuk dilakukan," seperti dikutip dari The Hill, Rabu (5/2/2020).

Momen tersebut menjadi penutup dari ketegangan yang dimulai dari Trump menolak tawaran jabat tangan Pelosi saat akan berpidato.

Pelosi sendiri tampat terus menghindari menatap Trump selama berpidato, bukannya membaca sambutan yang sudah disiapkan dan melihat ruangan secara sepintas.

Ia dan politisi Parat Demokrat lainnya berdiri dan bertepuk tangan hanya secara berkala, bahkan ketika Partai Republik secara teratur memberikan tepuk tangan.

Pelosi dapat terlihat menggelengkan kepalanya secara halus seolah mengatakan "tidak" ketika Trump berjanji untuk melindungi Medicare dan Jaminan Sosial serta menolak klaimnya bahwa Partai Demokrat ingin memberikan "perawatan kesehatan tanpa batas" untuk imigran yang tidak memiliki dokumen.

Pidato kenegaraan Trump itu dilakukan beberapa minggu setelah DPR memakzulkan Trump karena menyalahgunakan kekuasaan dan menghalangi Kongres serta sehari sebelum Senat yang dikendalikan Partai Republik kemungkinan akan memilih untuk membebaskannya.

Pelosi juga membuat gelombang di Negara Bagian Trump tahun lalu, ketika tepuk tangan pada Trump menyerukan diakhirinya "balas dendam politik" menjadi viral.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Muhammad Syahrianto

Tag Terkait:

Bagikan Artikel: