Good! Ilmuan Temukan Vaksin Corona, Rupiah Perkasa di Asia dan Dunia!

Warta Ekonomi, Jakarta -

Perang melawan virus corona mulai menemukan titik terang. Dilansir dari Reuters, seorang ilmuan ternama asal Inggris mengaku telah menciptakan terobosan yang signifikan, yakni menemukan vaksin virus corona dalam waktu 14 hari, jauh lebih cepat dari waktu pada umumnya yang mencapai dua hingga tahun.

"Prosedur konvensional biasanya memakan waktu sedikitnya dua hingga tiga tahun sebelum anda bahkan sampai ke klinik dan kami keluar dari urutan itu untuk menghasilkan satu kandidat di laboratorium dalam 14 hari," ujar Kepala Infeksi Mukosa dan Kekebalan di Imperial College London, Profesor Robin Shattock dikutip pada Kamis (06/02/2020).

Baca Juga: Dolar AS Serang Balik, Rupiah Bergidik!

Baca Juga: Wabah Corona Lumpuhkan Bisnis Kecil di China

Meski masih perlu ada tahap pengujian lebih lanjut, pelaku pasar menjadi lebih optimis sehingga mulai kembali berani mengoleksi aset-aset berisiko dari negara berkembang, termasuk di antaranya adalah rupiah. Optimisme itu telah nampak sejak pembukaan pasar spot Kamis (6/02/2020) pagi, di mana rupiah terapresiasi 0,22% ke level Rp13.640 per dolar AS.

Meski begitu, bersamaan dengan penemuan vaksin virus corona, rilis data ekonomi AS menunjukkan nilai yang sangat positif sehingga itu akan menjadi pertimbangan lain bagi pelaku pasar untuk kembali mengoleksi aset safe haven. Alhasil, dolar AS menjadi percaya diri untuk mengikis kekuatan rupiah menjadi 0,15% ke level Rp13.655 per dolar, terhitung sampai pukul 09.53 WIB.

Baca Juga: Saat Xi Jinping 'Cuci Tangan' Hadapi Virus Corona, Donald Trump Langsung Ambil Kesempatan!

Beruntungnya, sang Garuda itu masih tidak terkalahkan pula oleh tiga mata uang utama di dunia lainnya, yakni dolar Australia (0,12%), euro (-0,11%), dan poundsterling (0,21%). Di jajaran Asia pun, rupiah sangat perkasa dengan menjadi mata uang nomor dua paling baik di Benua Kuning setelah dolar Taiwan (-0,31%).

Pasukan mata uang Asia yang lumpuh di hadapan rupiah meliputi baht (0,59%), dolar Singapura (0,57%), ringgit (0,39%), yuan (0,36%), won (0,17%), dolar Hong Kong (0,17%), dan yen (0,16%).