Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Makin Percaya Diri Usai Lolos dari Pemakzulan

Trump Makin Percaya Diri Usai Lolos dari Pemakzulan Kredit Foto: Reuters/Leah Millis
Warta Ekonomi, Washington -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin percaya diri dan siap menghadapi pemilu presiden setelah memenangkan pemungutan suara pada persidangan pemakzulan. Dengan dukungan kuat para senator Republik di Senat, Trump berhasil lolos dari jerat pemakzulan yang diluncurkan kubu Partai Demokrat.

Trump juga akan menyampaikan pidato di Gedung Putih menyambut kemenangan pada Kamis waktu setempat. Sumber dekat Trump menggambarkan pidato itu merupakan “pidato pembelaan” yang akan mengombinasikan beberapa keluhuran akal budi dengan pernyataan “saya katakan kepada kamu bahwa”.

Baca Juga: Usai Lolos dari Pemakzulan, Pelosi Doakan Trump

Pada pidato tersebut, Trump juga akan menyampaikan kebijakan politik, termasuk upaya kampanye pemilu presiden dan upayanya memenuhi janji yang telah dia buat untuk pemilih dan elektoralnya. “Presiden (Trump) akan menyambut babak terbaru perilaku memalukan yang dilakukan Demokrat di masa lalu dan melanjutkan pekerjaannya mewakili rakyat AS pada 2020 dan selanjutnya,” demikian pernyataan Gedung Putih.

Trump mendapatkan dukungan kuat dan solid dari para senator Republik yang membatalkan dua pasal pemakzulan karena menyalahgunakan kekuasaan untuk menekan Ukraina menginvestigasi Joe Biden, kandidat utama pemilu pendahuluan Partai Demokrat dan menghalangi upaya Kongres. Senat, yang dikuasai partai Republik, melalui pemungutan suara memilih untuk membebaskan Trump dari dakwaan menyalahgunakan kekuasaan (52-48) dan menghalangi Kongres (53-47).

Namun, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nancy Pelosi menyebut pemakzulan akan menjadi legasinya. Sebelumnya, DPR yang dipimpin partai Demokrat menyetujui pasal-pasal pemakzulan pada 18 Desember. Apalagi, Pelosi juga mampu mendapatkan dukungan Senator Republik Mitt Romney yang ikut mendukung langkah Demokrat.

Romney yang pernah menjadi calon presiden dari Partai Republik pada Pilpres 2012 menyatakan bahwa Presiden Trump “bersalah atas penyalahgunaan kepercayaan publik”. Terlepas dari harapan Demokrat, dua anggota Partai Republik moderat lainnya, Susan Collins dari Maine dan Lisa Murkowski dari Alaska, tidak bergabung dengan Romney dalam pemungutan suara untuk menyatakan sang presiden bersalah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Shelma Rachmahyanti

Bagikan Artikel: