Grab Akuisisi Startup untuk Ke-3 Kalinya, Niat Lebarkan Bisnis ke Manajemen Kekayaan

Warta Ekonomi, Bogor -

Grab mengakuisisi startup teknologi Singapura, Bento untuk melebarkan sayap ke pasar manajemen kekayaan ritel dan solusi investasi. Sayangnya, nilai akuisisi tersebut tak diungkapkan.

Pasca-akuisisi, Bento akan berganti nama menjadi GrabInvest dan mulai menawarkan produk dalam aplikasi Grab mulai semester pertama 2020 bagi para pengguna, mitra pengemudi, dan mitra penjual. Setelahnya, layanan itu akan diboyong ke pasar Grab lainnya di Asia Tenggara.

"GrabInvest akan beroperasi di bawah lisnsi layanan pasar modal manajemen kekayaan ritel di Singapura," tulis KrAsia, dikutip Jumat (7/2/2020).

Baca Juga: Kini, Tarif Ojol Grab dan Gojek Turut Pengaruhi Inflasi, Kok Bisa?

GrabInvest, yang dipimpin oleh Pendiri dan CEO Bento, Chandrima Das, akan menjadi unit berpengaruh bagi ekosistem keuangan Grab. Apalagi, perusahaan itu tengah menunggu lisensi bank digital setelah mengajukan penawaran dengan Singtel pada Desember 2019.

Perusahaan mengatakan, "platform baru memungkinkan layanan manajemen kekayaan diakses oleh konsumen yang kurang terlayani dengan mengadopsi model berbiaya rendah, serta mudah dipahami."

berdiri pada 2016, Bento merupakan penasihat manajemen kekayaan berbasis teknologi di segmen B2B. Selain mengelola aset individu lewat algoritma alokasi aset, Bento juga memberi layanan pada bank, manajer kekayaan, pialang, dan perusahaan asuransi dalam merilis solusi kekayaan digital.

Akuisisi Bento merupakan yang ketiga bagi Grab, setelah membeli platform e-commerce O2O Indonesia, Kuo pada 2017 dan startup pembayaran iKaaz yang berbasis di Bangalore pada 2018.