Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Masih Mikir Emas Mahal? CEO Treasury: Nabung Emas di Sini Seharga Kopi

Masih Mikir Emas Mahal? CEO Treasury: Nabung Emas di Sini Seharga Kopi Kredit Foto: Sufri Yuliardi

Langkah bisnis Treasury di 2020?

Akuisisi pengguna itu sudah pasti. Tapi mungkin saya enggak bisa cerita hanya di 2020-nya. Saya harus cerita dari tahun lalu. Bahwa tahun lalu, kami satu tahun di November. Apa sih yang kami kerjakan dari November 2018 sampai November 2019? Sebenarnya saat itu kami memperkuat infrastruktur kami, sambil jalan dengan bisnis. Kami benar-benar waktu itu committed (komitmen) memperkuat infrastruktur.

Infrastruktur seperti apa? Banyak, antara lain memperbanyak payment channel kami, lalu memperkuat keamanan dari sistem kami, dan banyak hal, yang sebenarnya intinya memberikan kenyamanan dan keamanan bagi user kami.

Di 2020 kami sudah lebih harus fokus ke bisnis kami. Di 2020 kami mau aiming new user (membidik pengguna baru). Di 2019, kami sangat bahagia, dalam waktu satu tahun berhasil mendapatkan lebih dari 120 ribu downloader. Kami senang, kenapa? Karena kami juga belajar dari yang lain-lain. Kami punya teman, dia bilang, dia sudah satu setengah tahun, and yet dia untuk mendapatkan 20 ribu (user) saja susahnya setengah mati.

Orang men-download itu sebenarnya susah, lebih susah dari yang lain-lainnya. Saya enggak bilang akan gampang setelah itu. Untuk (mengajak) orang mau download tidak mudah. Karena benar-benar dari strangers, dia belum dengar brand kami, sampai dia akhirnya mau download brand kami. Untuk tahun ini kami terus memperkuat untuk itu dan new user.

Target user di tahun ini sampai berapa banyak?

Waduh pasti banyak banget. Kalau misalnya kami bandingkan dengan tahun itu, target kami bisa lebih dari lima kali lipat, target kami.

Bisa dijelaskan produk-produk Treasury dan yang paling banyak diminati milenial?

Saya memilih untuk tidak memakai kata investasi karena buat kami simpel sih, kami lebih ke simpanan. Kenapa kami seperti itu? Karena kami memang mau dekat dengan bahasa yang dipakai konsumen. Jadi, nyimpan emas, menabung emas, kami lebih memakai istilah itu. 

Kami ada beli, jual, transfer, nge-redeem. Redeem itu untuk cetak emas, kalau tabungan emasnya sudah mencapai 0,5. 0,5 seukuran kuku saya, jadi di bawah 0,5 enggak bisa. Tapi satu hal yang harus saya bilang, kami satu-satunya yang mungkin orang bisa mencetak emas mulai dari 0,5 gram. Jadi, bisa cetak 0,5, bisa transfer, dan satu lagi yang penting, bisa diwariskan. Kekayaan yang customer punya bisa diwariskan ke siapa pun yang dia mau.

Misalnya transfer, kalau kita transfer biasanya orang mikir berapa sih fee-nya? Itu kami enggak ada. Terus kalau beli emas, emas kami itu tidak ada biaya penyimpanan.

Kami juga punya koin Nusantara. Itu edisi perdana. Itu Dinar Padang dan Dinar Lombok. Satu Dinar Padang 4,4 gram, setengah Dinar Lombok 2,2 gram. Kenapa sebenarnya ini namanya koin Nusantara? Kami ingin menunjukkan bahwa di Indonesia banyak culture (kultur) yang datang dari mana-mana, dari luar Indonesia pun. Kita dapat culture, misalnya dari Arab, Timur Tengah, tapi kita juga ada culture dari China, kita juga ada culture dari India. Jadi kita akan melihat dari situ kenapa ini koin Nusantara.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Bernadinus Adi Pramudita
Editor: Rosmayanti

Bagikan Artikel: